TEMPO.CO, Jakarta - Perancang Biyan menjadi pembuka pasar Indonesia dan Bazaar Fashion Festival 2014 pada 22 Oktober 2014 di Jakarta Convention Center. Bertemakan "Seruni", Biyan membuat koleksi yang terinspirasi dari perpaduan antara seni dan budaya Jepang.
Memasuki tahun ke-31 dalam kariernya di dunia fashion, Biyan memilih "Seruni" sebagai tema besar koleksi wanita untuk musim semi dan panas 2015. (Baca: Bunga Seruni, Tema Koleksi Baru Biyan)
Tema "Seruni" berawal dari simbolisasi bunga krisan, yang dipercaya di Asia sebagai simbol kehidupan dan keabadian. Semangat tersebut menjadi dasar pemikiran kreatif yang membuahkan sebuah koleksi yang terinspirasi dari perpaduan antara seni dan budaya Jepang yang dipertemukan secara kontras dengan nuansa tribal dari Sumba, Indonesia.
Berbagai koleksi yang ditampilkan Biyan ini pernah juga dihadirkan pada show-nya bulan Juni lalu. Di antaranya, jaket bentuk kimono, dress flowing bermotif bunga crysanthemum yang dicetak di atas kain sutra, blus dari bahan tulle, busana dengan bordir motif khas kimono tradisional, serta jaket bermotif tribal yang muncul dengan varian tekstur. Rancangannya lembut, keras, sederhana dan konstruktif. Biyan mencoba memahami berbagai dimensi perempuan modern dengan berbagai kebutuhan
Dalam menciptakan koleksinya, Biyan kembali membuka arsip desain masa lalunya saat ia mengawali kariernya. Hasilnya ia jadikan sebagai reimplementasi dalam penerapan layer asimetris yang menggunakan berbagai jenis tekstur kain yang berbeda sehingga menghasilkan siluet yang sederhana, tetapi unik.
ANINDYA LEGIA PUTRI
Berita Terpopuler
75 Persen Orang Dewasa Kurang Serat
Sembuh dengan Terapi Pasrah Diri
Tren Batu Akik Melanda Anak Muda