TEMPO.CO, Perth - Sebuah temuan baru mengungkapkan jumlah moderat sinar matahari dapat mencegah obesitas. Meski begitu, para ilmuwan yang mengamati dampak dari sinar matahari pada tikus ini mengatakan penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk mengukur tingkat kesamaan pada manusia. (Baca: Sinar Matahari Lambatkan Penambahan Berat Badan)
“Jika berhasil dikembangkan pada manusia, penelitian ini dapat membantu mencegah perkembangan obesitas pada anak-anak,” kata Shelley Gorman dari Telethon Kids Institute, seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 27 Oktober 2014.
Para peneliti itu mengungkapkan sinar ultraviolet dapat memperlambat berat badan tikus yang sedang dalam keadaan kenyang. Tikus-tikus tersebut juga memperlihatkan kurangnya gejala diabetes, kadar glukosa, dan resistensi terhadap insulin.
Dalam penelitian, para ilmuwan mengungkapkan keuntungan tersebut didapat saat nitrat oksida (gas beracun) keluar dari kulit saat terkena sinar UV. Penelitian sebelumnya membuktikan nitrat oksida mampu menurunkan tekanan darah setelah terpapar sinar UV.
Meski begitu, menurut para ilmuwan dari Telethon Kids Institute di Perth, Australia; University of Edinburgh; dan University of Southampton—yang melakukan penelitian, temuan yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Sebab, tikus merupakan hewan nokturnal tertutup bulu. Selain itu, tikus jarang terkena sinar matahari yang banyak.
Pada observasi lebih lanjut, penting juga untuk mencari tahu efek lepasnya nitrat oksida pada metabolisme tubuh. (Baca: Stres, Orang Obesitas Gampang Kena Penyakit)
AMRI MAHBUB
Terpopuler
Kenali 6 Gaya Hidup Sehat
Jupe Luncurkan Buku My Uncut Story
Momen Istimewa Yenny Wahid Bersama 3 Putrinya
Linda Gumelar Ajak Perempuan Indonesia Hidup Sehat
Ketika Humor jadi Kekuatan Karya Moschino