TEMPO.CO, Jakarta—Hasil karya perancang Tri Handoko jauh dari gemerlap. “Tidak ada yang mewah dalam koleksi saya,” ujarnya kepada Tempo, pekan lalu.
Perancang asal Blitar tersebut meluncurkan label pakaian wanita Austere di Bazaar Fashion Festival dan pagelaran tren Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) di Jakarta Convention Center, pekan lalu. Karyanya seperti jadi antitesis bagi kilau dunia fashion. "Saya tidak mau membohongi diri saya dengan ikut-ikutan membuat sesuatu yang mewah. Itu bukan saya,” kata Tri.
Maka, Tri handoko lebih banyak bergelut dengan warna-warna monokrom, mulai dari hitam, abu-abu, hingga putih. Semboyan yang dicantumkan di bagian akhir lookbook 17 halaman yang dibagikan pun cukup jelas. “Never change a classic, just refine it.”
Tri Handoko—yang menjadi ketua panitia penyelenggara IPMI Trend Show 2015—menerjemahkan semboyan tersebut dalam rancangannya. Dia menawakan blus dan gaun hitam-hitam dengan potongan yang modern. Cocok untuk wanita-wanita yang dipilihnya sebagai muse, mulai dari Ruth Sahanaya hingga Nia Dinata. “Mereka itu sebenarnya teman-teman saya juga, dan saya banyak mendapatkan inspirasi dari mereka,” ujar dia.
Satu karyanya yang mendapat banyak sorotan di pagelaran tersebut adalah gaun hitam dengan potongan asimetris. Meskipun bukan koleksi yang gemerlapan, koleksi label Austere sebenarnya justru sangat realistis. Baju monokrom adalah pilihan klasik dan menjadi pakaian wajib yang harus dimiliki oleh setiap wanita yang senang tampil bergaya.
SUBKHAN
Terpopuler
Kenali 6 Gaya Hidup Sehat
Jupe Luncurkan Buku My Uncut Story
Momen Istimewa Yenny Wahid Bersama 3 Putrinya