TEMPO.CO, Jakarta - Kanker masih menjadi penyebab kematian paling banyak di seluruh dunia. Data WHO menyebutkan, hampir 13 persen kematian di dunia disebabkan oleh kanker. Pada 2020, diperkirakan akan terdiagnosis sekitar 17 juta kasus kanker baru dan 10 juta diantaranya akan meninggal.
Beberapa tahun belakangan, protein makanan dan peptida menjadi salah satu makanan dalam kelompok nutraceutical yang dapat memberi efek pencegahan pada tiap stadium kanker, mulai awal hingga stadium akhir. Alternatif kemoterapi ini, seperti ikatan senyawa yang tinggi, tingkat toksisitas yang rendah dan penetrasi baik pada jaringan menjadikan makanan bergizi dan peptida jadi strategi anti kanker terbaru yang menjanjikan.
Hal ini diungkapkan Dr Alfredo Galvez, peneliti dan kepala penasehat penelitian SL Technologies, dari University of California Berkley, Laboratorium Soy Protein, di Hotel Mercure dalam launching Lunarich X, pada Sabtu, 15 November 2014.
Pada 1996, saat masih bekerja sebagai peneliti postdoktoral ia menemukan sifat anti kanker pada peptida lunasin. Ketika melanjutkan pekerjaannya di University if Missouri, ia menunjukkan efek dari lunasin pada LDL kolesterol. "Tidak ada yang percaya pada penemuan ini," kata Galvez.(Baca : Fosfor Tak Aman untuk Ginjal?)
Diakuinya,"Banyak penelitian tentang kedelai, tapi tidak semua saripati kedelai yang bisa diserap oleh tubuh kita," kata Galvez yang berasal dari Filipina ini. Menurut Galvez, lunasin adalah peptida kedelai alami dan senyawa nutrisi yang pertama kali diketahui bekerja pada level epigenetik untuk meningkatkan kesehatan sel yang optimal. "Tidak ada konvensial medicine yang mampu mengobati penyakit kronis, pola hidup tidak baik, hanya nutrisi yang bisa," kata Galvez.
Baca Juga:
Lunasin memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesehatan seperti, pengendalian kolesterol, menurunkan peradangan, manfaat anti oksidan, meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan sel secara menyeluruh. Sedangkan Lunarich merupakan terobosan bahan nutrisi yang mengoptimalkan lunasin bioaktif secara lebih baik dibanding sumber lain yang tersedia saat ini.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Ketika Geger Melanda Acara Puncak JFW 2015
Ini Penjelasan Majalah Dewi Soal Priyo Oktaviano
Begini Sikap Majalah Dewi Soal Isu Plagiarisme
Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja
Kopi Kolombia, Pilihan Menu Baru Minum Kopi