Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asap Rokok dan Debu Picu Kanker Paru

image-gnews
Ilustrasi. drpinna.com
Ilustrasi. drpinna.com
Iklan

Perokok harus siap berhadapan dengan kanker paru-paru sel kecil atau small cell lung cancer (SCLC)--mencapai 14 persen dari total pasien. Kajian teranyar menunjukkan perempuan perokok dua kali lebih berisiko dibanding pria. "Jenis ini sangat cepat menyebar meski di tahap awal," kata Park. (Baca: Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asap rokok, yang menyebarkan 4.000 zat kimia berbahaya, tak sendirian dalam mendorong terjadinya kanker paru-paru. Menurut Park, ada sedikitnya tiga penyebab lain. Pertama adalah asbes, yang banyak digunakan sebagai atap rumah. Material ini menyebarkan serat halus tak kasatmata yang bisa terhirup dan merusak sistem pernapasan. Beberapa negara, termasuk Jepang, telah melarang penggunaan asbes untuk atap rumah.


Penyebab lain kanker paru-paru adalah gas radon. Senyawa dengan simbol kimia Rn ini biasa muncul di rumah dengan sirkulasi buruk. Radon ada secara alami, tapi mudah hilang begitu ada ventilasi dibuka. Ketiga, polusi udara, yang oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO, disebut sebagai sumber kanker dari lingkungan. Polusi udara berasal dari alat transportasi, pembangkit listrik, emisi industri dan pertanian, serta pemakaian pemanas dari permukiman.

Penanganan bagi penderita kanker paru-paru dibedakan berdasarkan stadium. Di tahap awal, ketika penyebarannya masih di sekitar paru-paru, umum digunakan operasi dan radioterapi. Jika sudah akut, menurut Profesor Keith Kerr dari University of Aberdeen, Skotlandia, solusinya hanya kemoterapi.

"Sekarang sudah dikembangkan terapi target," katanya dalam kesempatan yang sama. Terapi dengan sasaran ini memiliki keuntungan karena obatnya hanya menyerang sel yang sakit. Berbeda dengan kemoterapi yang juga menghajar sel sehat. Hanya, Kerr melanjutkan, terapi target baru bisa digunakan untuk penderita kanker paru-paru non-sel kecil. (Baca: Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan)

DIANING SARI | HP
Terpopuler
Puteri Indonesia Pariwisata Siap Berlaga di Warsawa
Vol Au Vent dan Pomelo Salad di Resto Patheya  
Proyek untuk Sanitasi Lebih Baik di Masa Depan
40 Persen Penduduk Tak Punya Akses Sanitasi Layak  
Pekerja Sif Malam Lebih Cepat Gemuk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

20 jam lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

1 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

8 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

9 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

11 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

11 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

16 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

17 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

22 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

25 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.