Perokok harus siap berhadapan dengan kanker paru-paru sel kecil atau small cell lung cancer (SCLC)--mencapai 14 persen dari total pasien. Kajian teranyar menunjukkan perempuan perokok dua kali lebih berisiko dibanding pria. "Jenis ini sangat cepat menyebar meski di tahap awal," kata Park. (Baca: Begini Cara Terapi Target untuk Kanker Bekerja)
Baca Juga:
Asap rokok, yang menyebarkan 4.000 zat kimia berbahaya, tak sendirian dalam mendorong terjadinya kanker paru-paru. Menurut Park, ada sedikitnya tiga penyebab lain. Pertama adalah asbes, yang banyak digunakan sebagai atap rumah. Material ini menyebarkan serat halus tak kasatmata yang bisa terhirup dan merusak sistem pernapasan. Beberapa negara, termasuk Jepang, telah melarang penggunaan asbes untuk atap rumah.
Penyebab lain kanker paru-paru adalah gas radon. Senyawa dengan simbol kimia Rn ini biasa muncul di rumah dengan sirkulasi buruk. Radon ada secara alami, tapi mudah hilang begitu ada ventilasi dibuka. Ketiga, polusi udara, yang oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO, disebut sebagai sumber kanker dari lingkungan. Polusi udara berasal dari alat transportasi, pembangkit listrik, emisi industri dan pertanian, serta pemakaian pemanas dari permukiman.
Penanganan bagi penderita kanker paru-paru dibedakan berdasarkan stadium. Di tahap awal, ketika penyebarannya masih di sekitar paru-paru, umum digunakan operasi dan radioterapi. Jika sudah akut, menurut Profesor Keith Kerr dari University of Aberdeen, Skotlandia, solusinya hanya kemoterapi.
"Sekarang sudah dikembangkan terapi target," katanya dalam kesempatan yang sama. Terapi dengan sasaran ini memiliki keuntungan karena obatnya hanya menyerang sel yang sakit. Berbeda dengan kemoterapi yang juga menghajar sel sehat. Hanya, Kerr melanjutkan, terapi target baru bisa digunakan untuk penderita kanker paru-paru non-sel kecil. (Baca: Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan)
DIANING SARI | HP
Terpopuler
Puteri Indonesia Pariwisata Siap Berlaga di Warsawa
Vol Au Vent dan Pomelo Salad di Resto Patheya
Proyek untuk Sanitasi Lebih Baik di Masa Depan
40 Persen Penduduk Tak Punya Akses Sanitasi Layak
Pekerja Sif Malam Lebih Cepat Gemuk