Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deteksi Diabetes Tipe 1 dengan Tes Napas  

image-gnews
metroparamedicalsvc.com
metroparamedicalsvc.com
Iklan

TEMPO.CO, Oxford - Diabetes tipe 1 kini dapat didiagnosis dengan tes napas sederhana. Hasil penelitian terbaru tim ilmuwan Oxford University di Inggris menunjukkan tingginya kadar aseton beraroma manis pada napas dapat menjadi pertanda penyakit turunan tersebut.

Metode baru ini jauh lebih praktis karena petugas kesehatan tidak perlu lagi melakukan tes darah yang kerap menakutkan bagi anak-anak. Penyakit juga dapat didiagnosis lebih cepat, dari hitungan hari menjadi menit. Dengan begitu, orang tua dapat langsung mengetahui apabila anak mereka menderita diabetes tipe 1.

Pemimpin penelitian Profesor Gus Hancock mengatakan tes ini bekerja dengan mendeteksi bahan kimia berbahaya yang disebut keton yang menumpuk di dalam tubuh ketika tingkat insulin rendah. "Pengukuran aseton dalam napas dapat dipakai untuk memperkirakan kadar keton dalam darah," kata Hancock, seperti dikutip Telegraph, Rabu, 26 November 2014.

Selama lebih dari 200 tahun aseton telah dikenal sebagai penghasil bau manis pada napas penderita diabetes. Dari fakta itu para peneliti ingin menguji apakah bau napas itu bisa dipantau dengan cukup akurat untuk memberikan diagnosis. (Baca: Indonesia Peringkat 5 Jumlah Penderita Diabetes)

Mereka mengumpulkan sampel napas dari 113 anak-anak dan remaja berusia 7-18 tahun. Mereka juga mengambil sampel darah. Dari hasil analisis diketahui adanya hubungan erat antara peningkatan kadar aseton dalam napas dan peningkatan kadar keton dalam darah. Temuan ini diterbitkan dalam Journal of Breath Research.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diabetes tipe 1 berkembang ketika sel-sel penghasil insulin di pankreas telah hancur. Tidak ada yang tahu pasti mengapa sel-sel ini rusak. Namun, penyebab yang paling mungkin adalah tubuh memiliki reaksi abnormal terhadap sel-sel itu. Hal ini mungkin dipicu oleh infeksi atau karena alasan genetik. (Baca: Begini Tip Ahok Hindari Diabetes)

Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak dan remaja. Hanya 5 persen dari jumlah penderita diabetes yang menderita tipe 1. Di Inggris, diabetes tipe 1 diidap oleh sekitar 26.500 jiwa. Diagnosis penyakit ini biasanya dilakukan antara usia 10-14 tahun.

TELEGRAPH | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Terpopuler:
Pleno Golkar Pecat Ical dan Idrus Marham
Enam Tokoh Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Wakil Ahok
3 Perseteruan Heboh Presiden Jokowi Versus DPR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

9 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.