INFO SEHAT - Roseola atau yang juga disebut sebagai viral exanthema atau exanthema subitum merupakan penyakit dengan gambaran klinis munculnya ruam-ruam pada kulit akibat infeksi virus. Belakangan ini penyakit ini sedang mewabah di antara anak-anak. Roseola umumnya menyerang anak usia 2-6 tahun, tetapi juga dapat menyerang anak yang lebih kecil atau lebih besar.
Dari sekian banyak penyakit yang dapat menimbulkan ruam-ruam pada kulit tetapi yang disebut sebagai roseola adalah yang ruam-ruam pada kulit yang diakibatkan oleh infeksi virus. Virus penyebab roseoa ada beberapa kelompok diantaranya HPV, enteroviruses, adenovirus, mononucleosis, dan masih banyak lagi.
Umumnya pada anak yang mengalami roseola di Indonesia tidak dicari tahu jenis virus penyebabnyanya karena infeksi virus apapun yang mencetuskan roseola, hanya akan menyebabkan ruam kulit selama 3-5 hari dan tidak memiliki dampak yang berbahaya.
Roseola umumnya menular melalui droplets atau pernapasan anak yang sedang terinfeksi. Masa penularannya justru pada fase dimana ruam kulit belum muncul dengan masa inkubasi selama 7-14 hari. Pada saat ruam kulit muncul, umumnya penyakit ini sudah tidak menular.
Gejala penyakit roseola umumnya dimulai dengan demam, nyeri tenggorokan, lemah, lesu, pegal-pegal pada badan dan ekstremitas, dan tidak mau makan selama 3-5 hari lalu disusul dengan munculnya ruam-ruam pada dada, muka lalu menjalar ke seluruh tubuh. Pada saat ruam mulai muncul suhu tubuh anak mulai turun. Orang tua sering kali menemukan anak sudah tidak demam lagi baru disusul dengan munculnya ruam-ruam yang meluas ke seluruh tubuh. Ruam akan bertahan selama kurang lebih 3-5 hari lalu kemudian berangsur-angsur hilang kembali. Setelah ruam hilang kulit akan kembali normal tanpa adanya bekas kehitaman (hiperpigmentasi). Ruam yang muncul dapat menyebabkan rasa gatal ataupun tanpa keluhan.
Pengobatannya dari roseola adalah obat-obat simptomatik, seperti obat penurun panas, obat untuk mengurangi rasa gatal, bila terdapat nyeri tenggorokan atau sariawan anak juga dapat diberikan obat untuk mengurangi rasa sakitnya. Tidak ada obat antivirus yang diberikan untuk anak yang mengalami roseola. Tetapi obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh (immunomodulator) kerap kali diberikan agar daya tahan tubuh baik dalam melawan virus tersebut.
Karena bentuknya yang sangat mirip, kita perlu membedakan roseola dengan campak (Morbili) dan campak jerman (Rubella). Campak adalah inveksi virus pada anak yang disebabkan virus Morbili. Anak yang terinfeksi campak dimulai dengan demam yang disertai batuk, pilek, mata berair, sangat lemas selama 3-5 hari (masa prodromal). Setelah pasa prodromal, muncul bercak kemerahan yang dapat teraba dimulai dari belakang telinga dan menjalar keseluruh tubuh serta ekstremitas. Yang khas dari campak adalah saat bercak muncul demam naik semakin tinggi dan sebelum ruam menghilang, ruam akan berubah warna menjadi kehitaman, dan baru setelahnya akan kembali ke kulit normal.
Campak jerman (Rubella) memiliki gambaran klinis yang lebih mirip lagi dengan roseola. Perbedaannya adalah jenis virus yang menginfeksi adalah virus rubella atau lebih dikenal sebagai campak jerman. Gambaran klinis anak yang terkena Rubella adalah juga hampir sama tetapi infeksi virus Rubella menimbulkan kelenjar getah bening belakang kepala lebih banyak teraba.
Roseola tidak akan mengakibatkan efek secara langsung yang fatal. Umumnya anak yang terkena roseola dirawat karena tidak mau makan sehingga menimbulkan kekurangan cairan, atau panas tinggi yang dapat mencetuskan kejang demam. Orang tua perlu memperhatikan dengan seksama karena bila ternyata anak menderita campak atau ruam akibat penyakit lain maka penanganannya harus lebih tepat sesuai diagnosis.
(Dr. Marissa T S Pudjiadi, Sp.A - RS Premier Jatinegara)