TEMPO.CO , London - Banyak perempuan di dunia yang melakukan praktek bercinta kering atau dry s*x. Meski diklaim membawa kenikmatan, kegiatan bercinta yang membiarkan alat vital perempuan dalam kondisi kering ini ternyata berbahaya. Pendek kata, bercinta kering menyenangkan untuk pria, namun menyengsarakan wanita.
Laman Daily Mail mengabarkan, bercinta kering bisa menyebabkan iritasi ringan hingga luka pada bagian tubuh paling sensitif untuk perempuan. Alat kelamin wanita yang "dipaksa" kering bahkan bisa memicu penularan penyakit HIV atau AIDS.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melihat fenomena ini sebagai masalah serius. WHO bahkan menunjuk seorang pejabat untuk menangani masalah ini. Studi WHO pada 2009 menyebutkan, bercinta kering menyebarkan HIV pada perempuan di Zambia, salah satu negara di benua Afrika. WHO menemukan praktek ini meluas. Sekitar dua pertiga dari 812 perempuan yang disurvei menyatakan sering melakukan bercinta kering.
Bercinta kering pertama kali dikenal di Afrika Selatan, Afrika Tengah, dan kini di Indonesia. Fenomena hubungan intim tanpa pemanasan atau foreplay ini lahir dari kebutuhan kaum laki-laki untuk membuat aktivitas bercinta menjadi lebih menyenangkan.
(!--more--)