TEMPO.CO, Jakarta - Di Kota Laweyan, Solo, sekitar 80-an bisnis batik kembali menggeliat. Pemerintah memberi perhatian dan mendorong Laweyan untuk menjadi kampung wisata. Para perajin pun membentuk Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan untuk mengembalikan masa kejayaan. (Baca: Kampung Batik Pinggir Kali Laweyan)
Sebagai sebuah kawasan wisata, tentunya mereka harus banyak mengubah karakter bangunan. “Kami sekarang harus mulai membuka diri, berbeda dengan masa lalu,” kata Alpha.
Pintu gerbang yang dulu tertutup rapat itu dibuka lebar-lebar demi menyambut wisatawan. Mereka juga harus rela rumah megahnya dimasuki wisatawan serta calon pembeli yang ingin melihat produksi batik. (Baca: Nadine Ingin Bikin Batik Motif Alam)
Di gerai Putra Laweyan, misalnya, pemilik harus berbagi ruang dengan pengunjung. Di sana, pembeli bebas keluar-masuk hingga ke tempat produksi batik. Bahkan mereka bisa melihat langsung proses pembuatan batik.
Gunawan Muhammad Nizar, pemilik Putra Laweyan, bahkan mempersilakan setiap pengunjung yang merasa penasaran bagaimana rasanya membatik untuk mencoba sendiri membatik dengan canting.
Hanya, tak semua gerai kembali berproduksi. Mahkota Laweyan, contohnya, kini disulap untuk dijadikan museum. Berbagai peninggalan yang menunjukkan kemewahan para juragan pada masa lampau telah dikumpulkan. (Baca: Solo Berpotensi Wisata Komunitas Kreatif)
Di sana terdapat radio kuno, pemutar piringan hitam, televisi, hingga alat-alat untuk memproduksi batik. Koleksi itu akan dipajang di lantai dua rumah yang dulunya digunakan untuk menjemur batik.
Tak hanya Mahkota Laweyan yang kini dijadikan sebagai museum. “Sudah ada tujuh rumah lain yang juga dipersiapkan menjadi museum berisi koleksi barang kuno,” kata Alpha.
Nantinya, rumah-rumah itu akan menjadi bagian dari “museum raksasa” seluas 24 hektare bernama Kampung Batik Laweyan. Tiap jengkal kampung ini menyimpan sejarah perkembangan batik Solo yang telah diakui dunia. (Baca: Liburan Unik, Juga Mendidik)
AHMAD RAFIQ | ISMA SAVITRI | HP
Terpopuler
Membersihkan Hidung Mampet
Waspada Hidung Tersumbat
Kenali 3 Cara Pakai Obat Dekongestan
Hari Disabilitas, 130 Tunanetra Ajak Jalan Sehat
Utak-atik Merakit Miniatur Militer