TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kekurangan jumlah wirausaha atau entrepreneur. Jumlah wirausaha di Indonesia 1,6 persen dari total penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta. Sedikitnya dibutuhkan 2 persen wirausahawan bila suatu negara akan makmur dan sejahtera.
Untuk mencetak jumlah wirausaha baru, Wadhwani Foundation dan BIC (Business Innovation Center) mengadakan kerja sama dalam National Entrepreneurship Network (NEN-Indonesia).
Menurut Sunita Singh, salah satu pendiri NEN dan Vice President Wadhwani Foundation, NEN hadir untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menumbuhkan wirausahawan baru di kalangan anak muda, terutama di kalangan akademisi kampus, yakni mahasiswa.(Baca :Calon 'Zuckerberg' Baru Kompetisi di Startup Asia )
Wadhwani Foundation sendiri berjalan pada 2003 dan telah mencetak wirausaha muda di India. "Kami harap melalui pengalaman dan teknologi pengembangan kewirausahawan Wadhwani Foundation, Indonesia akan menciptakan dan mengembangkan wirausahawan baru di berbagai penjuru negeri, dan selanjutnya dapat mendukung berbagai potensi inovasi dan kewirausahaan Indonesia," ujarnya di Palm Court, Hotel Four Season, 11 Desember 2014.
Dia mengatakan kondisi Indonesia mirip dengan India, sehingga diharapkan konsep NEN dapat diterapkan di Indonesia,” Meskipun tidak dengan pola copy paste begitu saja,” katanya.
Di India, NEN banyak bekerja sama dengan kalangan kampus, dan hasilnya banyak mahasiswa yang sudah memiliki start up (usaha rintisan) sebelum mereka lulus. “Ada sekitar 5 – 6 start up yang sudah berdiri per universitas,” kata Sunita
Kristanto Santoso, Direktur Eksekutif BIC, mengatakan Indonesia masih banyak membutuhkan wirausahawan. Indonesia membutuhkan 5 juta pengusaha. Namun sayangnya hal ini tidak mudah dicapai karena faktor mindset. “Yang harus diubah mindset, lulusan universitas jangan mencari kerja, tapi menciptakan lapangan kerja,” katanya. (Baca : Gerakan Oneintwenty Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas )
BIC adalah lembaga intermediasi yang dibentuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi dengan tujuan menjembatani proses inovasi melalui sinergi tiga pihak, yakni Akademisi, Bisnis, dan Pemerintah.
Kristanto mengatakan saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia sekitar 500 ribu orang. Dengan keragaman budaya dan melimpahnya usia produktif di Indonesia, seharusnya jumlah wirausahawan dapat meningkat hingga 5 juta orang. “Inovasi dan wirausahawan itu seperti dua sisi mata uang. Inovasi itu menyangkut produknya dan yang membuat produk itu laku adalah wirausahawan,” tandasnya.
Sunita menambahkan, hal ini menjadi sangat penting bagi Indonesia sebagai negara yang sedang bangkit. “Indonesia juga perlu menyesuaikan programnya dengan nuansa dan konten Indonesia," katanya.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Pesta Diskon di Hari Belanja Online Nasional
Harbolnas, Kaesang Jokowi Pernah Jadi Duta Toko Online
Tren Belanja Online Euforia Sesaat?
Camel Petir: Belanja Demi Hilangkan Stres