TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran busana karya desainer Mi San cukup memukau dalam fashion show dari Yayasan Bordir Jawa Barat di Trans Luxury Hotel, Bandung, pada 8 Desember 2014.
Ia menampilkan delapan gaun malam dengan bordir penuh dengan buatan tangan. Konsep busana ini memadukan ukuran busana khas Melayu dengan flora dalam siluet pas badan (fit body) dan penampilan masa kini.
Ada jaket hitam dengan bordir penuh warna merah, ada gaun penuh bordir bunga dan gaun panjang dengan detail bordir.
Menurut Mi San, bordir yang dia gunakan adalah hand made. “Saya mempersiapkannya sejak 1 bulan lalu,” kata pria yang lulusan fakultas kedokteran pada 1990 ini. (Baca: Harry Ibrahim, Hadirkan Koleksi Bordir di HFW 2015)
Sebenarnya, Mi San tidak khusus memilih bordir sebagai detail setiap rancangannya. “Ada motif print dan polos juga,” ungkapnya. Ia juga mendesain busana muslim yang labelnya dinamakan Metamorfosis dan juga mengerjakan adibusana dengan label Mi San Kopaka.
Ia memilih tema kembang setaman dari taman Melayu dengan sumber inspirasi ukuran-ukuran rumah Melayu. Untuk para wanita usia remaja hingga 40 tahun.
Mi San hanya praktek menjadi dokter setahun. Seusai kursus menjahit busana pria dan belajar menggambar, ia lebih memilih menjadi desainer dan sudah menekuninya selama 25 tahun. “Dokter di Indonesia sulit melobi instansi,” alasannya.
Kini, Mi San memiliki butik yang sudah eksis di Bandung dan Kelapa Gading, Jakarta, dan sudah memiliki langganan tetap.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Harry Ibrahim, Hadirkan Koleksi Bordir di HFW 2015
Heboh #kodokijo, Modus Iklan Terselubung?
Tina Toon Berdagang Toko Online
Gaya Lipstik Oranye Ala Bintang K-Pop