Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Bayi Tabung? Ini Lima Tandanya

image-gnews
Sejumlah ibu hamil dari Komunitas Gentle Birth melakukan senam kebugaran Prenatal Yoga di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren sawit, Jakarta (2/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah ibu hamil dari Komunitas Gentle Birth melakukan senam kebugaran Prenatal Yoga di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren sawit, Jakarta (2/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.COJakarta-Bayi tabung acap dianggap sebagai solusi terakhir bagi pasangan suami istri yang belum ada momongan. "Tapi bisa jadi upaya pertama untuk mendapatkan buah hati," ujar dokter Budi Wiweko, SpOG (K), dalam acara mengatasi masalah gangguan kesuburan dengan pilihan cerdas : Not Simple but smart IVF di Hotel Gran Melia, Selasa 16 Desember 2014.

Tandanya adalah terjadi masalah gangguan kesuburan setelah satu tahun menikah dengan hubungan seksual normal, dua sampai tiga kali satu pekan. Penyebabnya, Budi menjelaskan, bisa dibagi menjadi lima macam. Faktor sperma, sumbatan saluran telur, kista coklat, gangguan kematangan telur dan faktor yang tidak dapat dijelaskan. Presentase penyebab karena sperma dan sumbatan sel telur sama besarnya, yaitu 35 persen. "Jadi kalau belum hamil juga, suami dan istri harus datang bersama ke dokter," ujar dokter yang juga praktir di RSCM Kencana ini. (baca : RS Hasan Sadikin Pangkas Biaya Bayi Tabung)

Dari faktor sperma, bisa jadi kualitas dan kuantitas. Sperma yang tidak punya kepala, yang tidak bergerak, yang kerjaannya berputar-putar itu menunjukkan tidak normal. Dilihat jumlahnya, Budi menjelaskan, jumlah sperma yang hanya 0 hingga di bawah 5 juta per cc, juga sudah masuk layak untuk bayi tabung. Kalau ditemukan kondisi sperma dalam jumlah 0, solusinya adalah dengan mengambil dari testis.

Untuk perempuan, ia menambahkan, saluran telur adalah jalur pertemuan utama. Jadi kalau ada sumbatan, maka tidak mungkin sel telur dan sperma bisa bertemu dengan normal."Maka harus ditemukan di luar," ujar Konsultan kesuburan ini. Pada penyebab ketiga, kista coklat atau endometriosis bisa membuat sperma langsung lumpuh. "Dia tak berkutik kena kista yang coklat ini," ujar Budi. Pada kasus kista dan sumbatan, dua masalah tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu dengan operasi. (baca : Kini Bayi Tabung Bisa Rp 30 juta)

Adapun pematangan sel telur, jelas telur yang tidak matang tidak akan menjadi embrio. Maka harus dimatangkan dahulu yang biasanya dengan suntik hormon. Adapun penyebab terakhir, karena tidak diketahui, tentu sampai saat ini masih misteri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi mengingatkan, meski sudah diketahui penyebabnya, tidak semua gangguan kesuburan bisa diselesaikan dengan bayi tabung. "Perempuan yang sudah tidak punya sel telur lagi, tentu tidak bisa dengan cara apapun juga," ujar dia. Oleh itu, maka ada usia maksimum bayi tabung bisa dilakukan yaitu 42 tahun untuk perempuan. Perempuan ketika lahir membawa 700 ribu sel telur. Tapi jumlahnya menukik drastis hingga 25 ribu saja di usia 37 tahun hingga menjadi nol usai menopause.

Itulah mengapa Budi berharap pasangan yang ingin memiliki momongan segera memulai program sedini mungkin. Kalau dengan bayi tabung, Ia mengungkapkan, angka keberhasilannya 40 hingga 50 persen. Tergantung kualitas embrio, dinding rahim hingga faktor psikologis. Mereka yang program kehamilan harus mendapat dukungan kuat dari keluarga dan pasangan.

DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

6 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

9 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

9 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

10 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

11 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

14 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

24 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

28 hari lalu

Denny Sumargo dan Olivia Allan di Times Square, New York. Foto: Instagram/@sumargodenny.
Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.


Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

34 hari lalu

Ibu hamil memerlukan asupan makanan bergizi agar janin yang dikandung tumbuh sehat. (Canva)
Nutrisi yang Perlu Diperhatikan Ibu Hamil yang Berpuasa

Ginekolog mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan kandungan gizi ketika memutuskan berpuasa demi kesehatan diri dan janin.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

35 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.