TEMPO.CO, Jakarta -Masakan Jepang memiliki ciri khas yang mencerminkan kebudayaan dan tradisi masyarakatnya. Ikan mentah, misalnya, dipercaya memiliki banyak kandungan gizi dan sangat baik untuk kecerdasan. Dia menjadi salah satu sajian utama dalam setiap kuliner Jepang, selain sayuran. Sushi adalah contoh lainnya. (Baca: Masuk 50 Besar Restoran Terbaik Asia).
Di Jakarta, restoran yang menyajikan menu masakan Jepang sudah banyak tersebar. Sebut saja Shabu-Shabu House di Grand Indonesia, Takigawa di Setiabudi, Ramen Sampachi di Mall Artha Gading, atau Sushi Tei di Kelapa Gading. Pada awal Oktober lalu, satu lagi restoran Jepang hadir di sini, yakni 3 Wise Monkeys.
Terletak di Jalan Suryo Nomor 26, Senopati, Jakarta Selatan, restoran dan bar Jepang ini cukup mudah dikenali. Logonya adalah tiga monyet--lambang ungkapan tradisional Jepang yang populer--terpampang jelas di depan resto ini. Tiga monyet itu adalah Iwazaru (monyet yang menutup mulut), Kikazaru (menutup telinga), dan Mizaru (menutup mata).
“Kami memakai logo three wise monkeys ini karena mengambil filosofi dari Jepang yang disakralkan dan melambangkan kebajikan,” kata Ferdinal Savier, Manajer Operasional 3 Wise Monkeys, pada pekan lalu. (Baca: Katon Bagaskara Ogah Makan Sushi Pakai Mayonaise)
Seperti logonya, yang merepresentasikan akar budaya Jepang, menu spesial restoran ini juga mencerminkan tradisi Negeri Sakura, yakni kaiseki omakaze dan sake. Ya, selain masakan tradisional yang menjadi andalan, restoran ini menyediakan minuman tradisional sake.
Masuk ke dalam restoran 3 Wise Monkeys, kesan cozy dan minimalis langsung terasa. Terbagi dalam dua lantai, tak banyak hiasan atau lukisan yang tergantung di dindingnya. Hanya beberapa siluet monyet tersebar di sana-sini. Jumlahnya pun tak banyak, sehingga tak terlalu mengganggu pemandangan.
Restoran ini menganut konsep ruang terbuka. Dari lantai atas para pengunjung dapat dengan mudah melihat apa yang terjadi di bagian bawah. Begitu juga sebaliknya. “Konsep ini kami ambil supaya ruangan terasa lebih lapang. Banyak pengunjung yang menyukai konsep ini,” ucap Ferdinal. (Baca: Ketagihan Sushi, Katon Bagaskara Buka Resto Jepang)
Lantai bawah restoran ini disediakan bagi mereka yang tak merokok dengan kapasitas tempat duduk kurang-lebih untuk 50 orang. Di lantai ini terdapat bar sushi dan memang ditata bagi yang ingin menikmati menu masakan Jepang. Meja dan kursi memenuhi lantai dasar ini.
Adapun di bagian atas, pengunjung dapat bebas merokok. Konsepnya lebih pada bar dan lounge karena di lantai ini terdapat bar sake. Kursi yang disediakan berupa sofa dan ruangannya tak terlalu luas. Jadi, bila Anda datang menikmati makanan, lebih baik duduk di lantai bawah. (Baca: Wangi Ayam Canton dan Tempe Kemul Restoran Asia)
FIRMAN ATMAKUSUMA | HP
Terpopuler
Mau Bayi Tabung? Ini Lima Tandanya
Cara Christine Hakim Sambut Libur Sekolah
Kenapa Anak Bayi Tabung Cenderung Kembar?
Kini Bayi Tabung Bisa Rp 30 juta
Perhiasan Gaya Wabi-Sabi dari Jepang