Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megarini Ajak Dunia Bantu Anak Jalanan  

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Seorang anak jalanan menarik baju rekannya jelang berkelahi di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, 18 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
Seorang anak jalanan menarik baju rekannya jelang berkelahi di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, 18 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ceria dan penuh semangat, itu kesan yang kami tangkap saat berkenalan dengan Megarini Puspasari, 30 tahun. Baru sebentar bertemu, perempuan murah senyum ini langsung menceritakan asyiknya mengurus Yayasan Hoshizora, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak kurang mampu di berbagai wilayah di Indonesia.

"Kami akan mengadakan forum pertemuan antara kakak bintang dengan adik bintang di Yogyakarta, lho," ujar Mega, saat kami temui di sebuah kafe di Pacific Place, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Kakak bintang adalah sebutan untuk donatur yang menyumbang minimal Rp 100 ribu per bulan untuk biaya sekolah anak dengan keterbatasan finansial, yang dipanggil adik bintang.

Bintang memang menjadi semangat Hoshizura, yang dalam bahasa Jepang artinya langit berbintang. Benda langit bercahaya itu bisa dimaknai sebagai harapan Mega agar para adik asuh tak putus sekolah, dan memiliki cita-cita setinggi bintang di angkasa. Adapun penggunaan bahasa Jepang, tak lain karena perempuan kelahiran Bantul ini dulunya kuliah dan bekerja paruh waktu di Negeri Sakura.

Di Jepang pulalah Hoshizora kali pertama dibentuk. Pada 2006 silam, Mega yang kuliah di Universitas Ritsumeikan Asia-Pacific, sering gelisah memikirkan angka putus sekolah anak-anak Indonesia. Ia pun akhirnya menyisihkan uang sakunya sebesar 1.000 yen--sekitar Rp 100 ribu, setara duit makan siangnya--, untuk donasi. (Baca juga: Peduli Anak Jalanan, Risma Bangun Kampung Anjal)

Sadar koceknya saja tak bakal berbuat banyak membantu anak tetap sekolah, Mega mengajak orang di sekitarnya ikut serta. Itu dilakukannya di sela kesibukan menjadi asisten dosen dan menjaga pusat media di kampus. Ternyata banyak kawannya dari berbagai negara yang tergerak membantu dan menjadi kakak bintang. Kini, jumlah adik bintang sudah lebih dari 1.500 anak, yang dibantu lebih dari 400 kakak bintang dari berbagai kota dan negara, lewat situs Hoshi-zora.org.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bantuan dari kakak bintang itu digunakan untuk menyekolahkan adik bintang sampai jenjang SMA. Jika adik bintang ingin lanjut kuliah, Hoshizora akan membantu mereka untuk mencari beasiswa. Tak heran jika kini adik bintang ada yang kuliah di sejumlah universitas negeri dan swasta. "Senang banget rasanya, melihat adik-adik yang dulu masih SD, kini sudah SMA,” kata Mega.

Kepeduliannya pada pendidikan anak tak mampu membawanya meraih L'oreal Women of Worth 2014, penghargaan dari raksasa produk kecantikan asal Prancis. Penyematannya berlangsung di Jakarta, 9 Desember lalu. Oktober silam, Mega juga diundang ke Seoul untuk menghadiri Social Innovator Forum 2014 berkat Hoshizora Tour & Travel yang dia dirikan untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Guwosari, Pajangan, Bantul. (Baca juga: Dubes Kanada Peduli Anak Jalanan)

ISMA SAVITRI

Terpopuler:
Teh Hijau Lokal Juga Bisa Mencegah HIV
Menangkal Kanker dengan Teh Hijau Lokal
Tetap Sehat Saat Liburan
Kamar Mandi Ini Bisa Bernyanyi
Masakan Rumahan di Galeri Seni Kolonial

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mensos Ajak Pasutri PPKS ke Balai Mulya Jaya Jakarta

26 Maret 2021

Menteri Sosial Tri Rismaharini, bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) melakukan penjangkauan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Mensos Ajak Pasutri PPKS ke Balai Mulya Jaya Jakarta

Kementerian Sosial melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) merujuk sepasang suami-istri korban terdampak pandemi Covid-19 ke Balai Rehabsos untuk dibekali keterampilan.


Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial

13 September 2019

Ilustrasi ponsel pintar dan aplikasi. Shutterstock
Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial

Aplikasi Android Buatan FKM UI Permudah Pekerjaan Tenaga Sosial.


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.


Saung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra

4 Juli 2018

Kelopok musik angklung Saung Harmoni yang terdiri dari penyandang disabilitas netra sedang berlatih di Gedung Mitra Netra, Jakarta. TEMPO | Cheta NIlawaty
Saung Harmoni, Kelompok Angklung Tunanetra

Saung Harmoni menjadi wajah ekspresi para tunanetra dalam bermain alat musik angklung, sekaligus mendapatkan manfaat psikologis.


Warga Barisan Siliwangi Kalibata Jadi Gelandangan di Cililitan

18 Januari 2018

Petugas Dinas Sosial Jakarta Timur  membawa Jerry, 57,  tunawisma yang luka di pahanya di Cililitan, Jakarta Timur, 17 Januari 2018 [Dinas Sosial Jakarta Timur].
Warga Barisan Siliwangi Kalibata Jadi Gelandangan di Cililitan

Dinas Sosial membawa Jerry, 57 tahun, yang menjadi gelandangan, di Jambul, Cililitan, dengan luka di selangkangan, sehingga ia tak memakai celana.


Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Rory Hie. AP/Achmad Ibrahim
Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.


Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

29 Oktober 2017

Pegolf asal Thailand, Panuphol Pittayarat, berhasil menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta.
Juarai Golf Indonesia Open 2017, Pittayarat Raih Rp 734 Juta

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf, Jakarta Selatan dan meraih uang Rp 734 juta.


Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

27 Oktober 2017

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Jumat 27 Oktober. (Asia Tour)
Golf Indonesia Open 2017: Pittayarat Memimpin di Hari Kedua

Pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat, memimpin di hari kedua Turnamen Golf Indonesia Open 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jumat 27 Oktober.


Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

27 Oktober 2017

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, saat bertanding dalam Turnamen Indonesia Terbuka 2017 di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis 26 Oktober. (Asia Tour)
Golf Indonesia Open 2017: Danny Mampu Imbangi Gaganjeet

Pegolf Indonesia, Danny Masrin, mampu mengimbangi pegolf-pegolf asing dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017 yang sedang digelar di Jakarta.