TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga kerja terampil di perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat dibutuhkan, sejalan dengan target produksi CPO Indonesia dan persaingan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Widya Corporation yang juga menjabat Ketua Bidang Organisasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Tjokro Putro Wibowo.
Ia mengatakan cukup banyak perusahaan kelapa sawit yang sulit menemukan tenaga kerja terampil yang memiliki kualifikasi khusus di bidang perkelapasawitan. “Kita sebagai user membutuhkan pasokan SDM yang mumpuni di bidang kebun, pabrik, dan administrasi,” katanya di Jakarta, Jumat, 23 Januari 2015.
Tjokro menjelaskan, dalam satu dekade terakhir, konsumsi minyak sawit tumbuh rata-rata 8-9 persen per tahun dan diperkirakan akan semakin meningkat. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya tren penggunaan bahan bakar alternatif berbasis minyak nabati, seperti biodiesel.
“Indonesia akan semakin dominan ke depan dengan perkembangannya yang tetap signifikan. Begitu juga terjadi perkembangan di Malaysia. Tanpa dukungan SDM yang berkualitas, kita akan selalu tertinggal dan tidak bisa bersaing di pasar internasional,” katanya.
Pendapat senada dikeluarkan Direktur Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Stephanus Nugroho Kristono. “Kebutuhannya akan tetap tinggi," katanya. Ia mengatakan saat ini dan pada masa mendatang banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membutuhkan tenaga terampil yang terdidik.
"Apalagi kampus kami juga memperhatikan asas kesinambungan dalam setiap aspek mata kuliah dan prakteknya,” katanya. Menurut Nugroho, penyiapan SDM berkualitas dalam industri kelapa sawit sejak dini bisa menjadi jawaban bagi Indonesia untuk menampung tenaga kerja di era global saat ini. (Baca : Indonesia Keluar Dari RSPO, Ekspor Tak Terpengaruh)
Bahkan selama ini terbukti banyak perusahaan kelapa sawit di luar negeri yang juga mengambil tenaga kerja terampil dari Indonesia. Apalagi telah muncul kesadaran di antara mahasiswa dan orang tua untuk mencari kampus yang lulusannya siap bekerja.
Mereka memilih kuliah di kampus yang bisa memastikan lulusannya bisa langsung bekerja setelah diwisuda. “Makin banyak anak muda saat ini yang memilih pendidikan vokasi seperti di Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi karena bisa langsung bekerja di bidang perkebunan kelapa sawit. Apalagi di kebun juga cukup banyak fasilitas yang disediakan dan masa depannya cukup terjamin,” kata Nugroho.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Edukasi Media Dibutuhkan, Arahkan Tayangan Teve
Gaya Keabadian Lotuz 2015
Jangan Panik Menghadapi Epilepsi
Pengguna Pil KB Terancam Terkena Kanker Otak