TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarihusada Generasi Mahardhika bersama berbagai komunitas peduli gizi menggelar karnaval Ayo Melek Gizi pada Ahad, 25 Januari 2015, di silang barat daya Monas, Jakarta Pusat.
Karnaval itu yang digelar dalam momentum Hari Gizi Nasional ini dibuka oleh Happy Farida Djarot, istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, serta Presiden Direktur Sarihusada Olivier Pierredon.
Karnaval ini diisi dengan parade yang diikuti lebih dari 400 peserta dengan rute Monas-Bundaran HI, edukasi dan konsultasi gizi, serta demo memasak makanan sehat.
Olivier Pierredon mengatakan, “Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun di tengah performa ekonomi yang baik ini, Indonesia masih menghadapi persoalan gizi seperti stunting (kuntet) pada anak. Untuk mengatasi persoalan gizi ini diperlukan langkah bersama dari seluruh komponen masyarakat, termasuk sektor swasta." (Baca : Kenali Tiga Masalah Gizi Buruk pada Anak)
Menurut Olivier, melalui kegiatan ini mereka mengajak masyarakat yang tergabung dalam berbagai komunitas untuk turut mengkampanyekan pentingnya memiliki pengetahuan tentang gizi kepada masyarakat.
Ia mengemukakan, berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia mencapai 19,6 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan data Riskesdas 2010 sebesar 17,9 persen dan Riskesdas 2007 sebesar 18,4%.
Sementara itu, Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs Sarihusada, menjelaskan, kegiatan ini menampilkan parade sepeda ontel yang dihias dengan bahan pangan sumber gizi, parade ondel-ondel berhias kostum gizi, parade kostum buah dan sayur, serta musik tradisional.
Dia mengatakan masyarakat umum dapat berpartisipasi secara langsung dalam karnval ini.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Edukasi Media Dibutuhkan, Arahkan Tayangan Teve
Gaya Keabadian Lotuz 2015
Jangan Panik Menghadapi Epilepsi
Pengguna Pil KB Terancam Terkena Kanker Otak