TEMPO.CO, Jakarta - Suplemen sudah jadi gaya hidup perkotaan, untuk melengkapi asupan gizi makanan sehari-hari.
Tapi, berapa jumlah asupan suplemen sehari bagi mereka yang aktif. Menurut DR med.Dr Maya Surjadjaja, MS, SpGK yang merupakan dokter Spesialis Gizi Klinik FKUI Jakarta mengatakan, tidak ada bantuan baku.
"Setiap orang memiliki pola makan tidak sama dan aktivitas berbeda," katanya saat ditemui di Bistronomy saat peluncuran H2, Health and Happiness, Suplemen Kalbe Farma dan Biokos, Martha Tilaar Grup pada 28 Januari 2015.
Maya mengatakan, dalam panduan RDA (recomended dietary allowance) atau Angka Kecukupan Gizi itu, kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan kondisi fisiologis tubuh (misalnya hamil, dan menyusui).
Dan kebutuhan zat gizi tersebut adalah energy, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh.(Baca : 78 Persen Orang Dewasa Belum Cukup Nutrisi)
"Kenapa harus minum suplemen karena seseorang masih kekurangan asupan gizi yang didapat dari makanan sehari-hari," kata dokter memiliki gelar Diploma in Cosmetic Science, Society of Cosmetic Scientists, Surrey, Inggris ini.
DUlu, orang tidak membutuhkan suplemen karena belum terpapar polusi, matahari, radikal bebas. "Sekarang makanan tidak segar, ada pestisidanya, asupan kalsium dan lainnya kurang, apakah itu semua cukup," kata Maya,direktur Klinik Gracia Patricia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang juga dokter gizi klinik di RS AL Mintohardjo, Jakarta ini.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Eksim Tingkatkan Risiko Stroke dan Sakit Jantung?
Gambar 'Seram' di Iklan Rokok Belum Efektif
'Pilgrimage', Tersebarnya Anak-anak Didi Budiardjo
Metamorfosa Seperempat Abad Didi Budiardjo