TEMPO.CO, Seoul - Ada fenomena baru di televisi Korea Selatan. Makan malam sambil ditayangkan di televisi. Jika penonton menyukai cara makan seseorang di televisi, ia bisa dibayar dalam jumlah yang lumayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Di negeri ginseng itu, fenomena ini disebut disebut mukbang, yaitu kombinasi dari kata Korea untuk makan (muk-ja) dan penyiaran (bang-song).
Salah satunya terjadi di lantai 8 apartemen milik seorang warga Korea, Lee Chang-Hyun. Pada sekitar tengah malam, dia tengah online dengan beberapa teman dan memakan cumi mentah pedas dan kepiting.
Chang-Hyun memamerkan makanan di hadapan kamera komputer untuk menggoda pemirsa. Dia makan dengan berisik. Suara berisik itu dihasilkan dari bunyi kunyahan dan hirupan makanan yang disantapnya. Tentu saja, itu merupakan bagian dari pertunjukannya.
Sekitar 10 ribu orang menonton penampilan makan Chang-Hyun. Lantaran penampilannya yang begitu meyakinkan, Chang-Hyun berhasil mendapatkan sejumlah uang. Kendati demikian, Chang-Hyun tidak menganggap apa yang ia lakukan itu sebagai sebuah pekerjaan.
Baca Juga:
BBC | WINONA AMANDA