Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suka Berkebun, Hindari 7 Bahaya Ini

image-gnews
AP Photo
AP Photo
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Anda orang yang suka berkebun? Anda tentu bangga dan puas saat Anda menyaksikan taman di rumah terlihat ramah dan menyenangkan.

Selain itu berkebun adalah 'olahraga alternatif' yang dapat Anda lakukan tanpa mengeluarkan biaya. Manfaat kesehatan yang luar biasa dari berkebun di antaranya, meningkatkan vitamin D, membakar kalori dan menurunkan tekanan darah.

Namun ada beberapa 'kejutan' yang cukup berbahaya yang terdapat di tanaman dan tanah yang harus Anda waspadai. Hal-hal di bawah ini yang sebaiknya Anda cegah dari awal.

1. Tetanus
Kematian akibat tetanus telah berkurang seiring dengan adanya vaksinasi, tetapi infeksi tetanus masih menjadi risiko untuk Anda yang suka berkebun. Karena bakteri Clostridium Tetani hidup di tanah dan pupuk kandang. Bakteri itu masuk ke dalam tubuh melalui luka, yang mungkin Anda dapatkan saat menangani mawar berduri dengan peralatan kebun berkarat. Di dalam tubuh, bakteri berkembang biak dan melepaskan racun yang kuat, itu dapat menyebabkan kekakuan dan kejang otot. Pastikan Anda memakai sarung tangan saat di taman.

2. Penyakit Legionnaires
Legionnaires adalah suatu infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri Legionnela pneumophilia. Waspadalah terhadap genangan air di kebun Anda, karena itu berpotensi menyimpan bakteri Legionella pneumophila. Jenis lain, yang kurang lebih sama dengan bakteri ini adalah Legionella Longbeachae, dapat ditemukan di dalam tanah dan kompos. Kasus ini memuncak antara bulan Juli dan September, dan penyakit ini, akan menyerang tukang-tukang kebun di atas 50 tahun.

3. Sakit punggung
Ada banyak aktifitas membungkuk yang dilakukan pada saat Anda berkebun. Menggali dan menyapu kotoran, menyiangi hama, memberi pupuk, menyirami tanaman, dan lainnya, tak heran berkebun adalah penyebab umum dari nyeri punggung. Ada beberapa cara sederhana untuk menghindari hal itu. Tekuk lutut saat menyekop, duduk pada saat menyiangi tanaman, dan mencoba untuk menjaga postur tubuh yang baik, dengan merenggangkan tulang belakang saat Anda melakukan pekerjaan yang melibatkan berdiri, berlutut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Dehidrasi, Kelelahan dan Stroke
Tukang kebun suka udara yang hangat dan cuaca yang cerah untuk bekerja sesuai jadwal mereka, tapi menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari bisa membuat Anda merasa pusing, dehidrasi dan bahkan susah napas. Pastikan Anda menghindari sinar matahari terpanas antara pukul 11.00-15.00, minum banyak cairan dan miliki waktu istirahat yang teratur.

5. Sindrom Carpal Tunnel (CTS)
CTS adalah rasa sakit yang dapat terjadi berulang-ulang, adanya beban lebih pada tangan dan pergelangan. Masalah yang timbul antara lain kesemutan dan kaku paa tangan dan pergelangan tangan Anda. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan melakukan pemanasan pergelangan tangan dan tangan sebelum Anda mulai berkebun, seperti yang Anda lakukan saat akan melakukan olahraga dengan beberapa alat di gym.

6. Tanaman beracun
Banyak tanaman dapat menyebabkan gangguan perut, alergi dan ruam. Foxglove, laburnum dan hellebores adalah jenis-jenis tanaman yang mengandung racun. Hannah Stephenson memperingatkan ahli berkebun: "bunga Hyacinth terkenal karena menyebabkan ruam pada kulit, dan getah dari beberapa tanaman, termasuk euphorbia dan monkshood (aconitum), dapat menyebabkan alergi". Pastikan Anda mengenakan sarung tangan setiap saat.

7. Penyakit Lyme
Penyakit ini adalah adalah salah satu jenis penyakit menular pada manusia dengan perantara (vektor) berupa kutu. Gigitan tersebut dapat menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot. Dalam jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi saraf. Kutu suka bersembunyi di rumput panjang, jadi ketika Anda selesai berkebun sebaiknya Anda membersihkan kulit Anda, dan apabila Anda menemukan satu pergilah ke dokter untuk mengobatinya dengan antibiotik.

BT.COM | MECHOS DE LAROCHA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Kesehatan Kyrgyzstan Promosikan Akar Tanaman Beracun untuk Obat Covid-19

19 April 2021

Kementerian Kesehatan Kyrgyzstan merekomendasikan ekstrak akar aconitum soongaricum untuk obat Covid-19.[Radio Free Europe/Radio Liberty]
Menteri Kesehatan Kyrgyzstan Promosikan Akar Tanaman Beracun untuk Obat Covid-19

Menteri Kesehatan Kyrgyzstan mempromosikan larutan herbal ekstrak tanaman untuk obat Covid-19, meski ahli medis memperingatkan tanaman itu beracun.


Perempuan Menderita Luka Bakar Usai Terkena Getah Ubi Liar

21 Juli 2018

Unggahan Facebook yang menunjukan luka akibat racun ubi liar [Charlotte Murphy/Facebook]
Perempuan Menderita Luka Bakar Usai Terkena Getah Ubi Liar

Seorang perempuan asal Vermont, Amerika Serikat, menderita luka bakar tingkat dua setelah menyentuh getah ubi liar beracun.


Polda Jateng Musnahkan Tanaman Khat

6 Februari 2013

Kepolisian Resor Banyumas memusnahkan tanaman khat di ladang seluas 2.100 meter persegi di Desa Munggangsari Baturraden Banyumas, Rabu (6/2). TEMPO/Aris Andrianto
Polda Jateng Musnahkan Tanaman Khat

Pemusnahan tanaman khat melibatkan warga setempat, agar masyarakat tahu bahwa tanaman itu dilarang.


Bibit Impor Senilai Rp 2 Miliar Dimusnahkan  

14 Oktober 2011

TEMPO/Seto Wardhana
Bibit Impor Senilai Rp 2 Miliar Dimusnahkan  

Sebagian besar terpapar organisme penganggu tumbuhan karantina A1 golongan 1.


29 Jenis Bibit Tanaman Mengandung Bakteri Dimusnahkan

4 Juli 2008

29 Jenis Bibit Tanaman Mengandung Bakteri Dimusnahkan

Balai Besar Karantina Tumbuhan dan Hewan Bandar Udara Soekarno-Hatta memusnahkan 29 jenis bibit tanaman yang jumlahnya mencapai 1,5 ton karena diduga terinfeksi bakteri berbahaya di gudang mesin pemusnah sampah, di area Bandara Soekarno Hatta Jumat (4/7) siang.


Tanaman Impor Berbahaya Dimusnahkan

20 April 2007

Tanaman Impor Berbahaya Dimusnahkan

Balai Karantina Tumbuhan Kelas I Soekarno Hatta memusnahkan 24 jenis tumbuhan asal luar negeri yang dinilai tidak memenuhi syarat karantina dan mengandung mikroorganisme berbahaya, di Terminal III Bandar Udara Soekarno Hatta, Jumat (20/4).