INFO SEHAT - Kejang demam atau yang sering disebut juga “step” merupakan keadaan yang pastinya menyebabkan kepanikan. Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada usia di atas 1 bulan, akibat demam tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau pun akibat gangguan elektrolit akut, dan tidak pernah mengalami kejang tanpa demam sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan kejang ini terjadi karena semata-mata proses demam itu sendiri.
Kejang demam terjadi pada anak dengan usia antara 1 bulan-5 tahun. Namun tidak semua anak akan mengalami kejang demam pada saat demam. Adanya riwayat kejang demam dalam keluarga akan meningkatkan risiko terjadinya kejang demam pada anak. Anak yang pernah mengalami kejang demam sebelumnya memiliki risiko untuk mengalami kejang kembali di kemudian hari pada saat demam.
Apa yang harus dilakukan pada saat anak mengalami kejang? Pertama, letakkan anak ditempat yang aman dari barang-barang yang berbahaya. Kemudian longgarkan pakaian anak, bila menggunakan jaket lepaskan. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut (termasuk sendok atau jari tangan). Segera ambil obat anti kejang yang diberikan lewat dubur, masukan melalui anus sesuai dengan dosis. Tunggu 5 menit. Bila kejang masih berlangsung berikan obat tersebut 1 kali lagi. Bila kejang masih berlangsung segera bawa ke rumah sakit.
Ingat, pemberian obat anti kejang yang diberikan melalui anus itu hanya boleh dua kali selama di rumah. Bila sudah dua kali pemberian dan anak masih kejang kemungkinan anak memerlukan obat anti kejang yang diberikan melalui jalur intravena. Dosis pemberian obat anti kejang tersebut adalah anak 5 mg untuk anak 5-10 kg dan 10 mg untuk anak >10 kg atau dosis lain yang diberikan oleh dokter anak. Penyimpanan obat anti kejang harus di dalam lemari es tetapi bukan di dalam freezer.
(Dr. Marissa T S Pudjiadi, Sp.A-RS Premier Jatinegara)