Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayo Pelihara Kesehatan Syaraf dengan Neuromove

image-gnews
Femisa.org
Femisa.org
Iklan

BISNIS.COM, Jakarta -Gaya hidup masyarakat Indonesia sehari-hari dalam bentuk aktivitas berulang seperti bermain gadget, mengendarai motor, dan mengetik di komputer dapat menyebabkan neuropati.

Hasil pemeriksaan di Neuropathy Check Points Neurobion kepada 5.478 orang di 8 kota besar di Indonesia menemukan 1 dari 2 orang berisiko terkena neuropati dan 38% dari kelompok usia 20-29 tahun juga telah berisiko neuropati. Neuropati adalah kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kesemutan, kebas, dan kram.

Untuk menekan potensi terjadinya neuropati, Merck dan Perhimpunan Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) menciptakan Neuromove, aktivitas fisik yang praktis dan mudah untuk mencegah neuropati dan memelihara kesehatan saraf.   Neuromove diciptakan karena prevalensi neuropati yang semakin tinggi, namun awareness masyarakat terhadap neuropati masih sangat minim.  

Neuromove diciptakan khusus oleh para ahli kesehatan, yakni spesialis kedokteran olahraga dan spesialis saraf, sebagai upaya preventif neuropati sejak dini. Gerakan Neuromove terdiri dari gerakan aerobik dan stretching untuk melatih saraf, melemaskan ketegangan otot, serta mengurangi back pain akibat duduk terlalu lama.

Salah satu gerakan inti neuromove adalah gerakan menyilang atau gerakan cross antara gerak tangan dan bola mata. Gerakan ini dibuat untuk mengaktifkan saraf-saraf, baik saraf tepi maupun saraf pusat, sehingga dapat meningkatkan kecepatan reaksi seseorang dan meningkatkan daya ingat. dr. Ade Tobing, SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga mengatakan, “Neuromove adalah gerakan olahraga yang didesain secara khusus untuk mengaktifkan sel-sel saraf, seperti gerakan menyilang batang tubuh, koordinasi bola mata, tangan, balance, dan fokus pada gerakan stretching untuk peregangan yang dapat menghindari cedera," ujarnya.

Dia mengatakan neuromove sangat praktis dan mudah dilakukan di mana saja, khususnya pada saat beraktivitas seharian di kantor. Cukup sediakan waktu 15-20 menit untuk keseluruhan gerakan Neuromove, atau durasi 5-10 menit untuk gerakan inti yang dapat dilakukan di area kantor atau rumah yang terbatas.

Gerakan Neuromove dapat mengurangi gejala neuropati, seperti kesemutan, kebas, dan kram, yang ditimbulkan akibat gaya hidup penyebab neuropati, seperti bermain gadget, mengendarai motor dan mobil, mengetik di komputer, yang dilakukan terus-menerus. Hasil riset menunjukkan bahwa 67% orang mengaku bahwa gejala neuropati tersebut dirasakan setelah melakukan aktivitas berulang dalam waktu lama.

Neuromove juga baik dilakukan oleh kaum ibu yang rentan mengalami gejala neuropati karena seringnya melakukan aktivitas berulang, seperti mencuci dengan tangan, menyapu, dan memasak. Neuromove juga dapat mengurangi risiko neuropati yang disebabkan oleh penurunan fungsi saraf akibat faktor usia maupun penyakit degeneratif.  

dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat yang juga konsultan neurologis dari Departement Neurologi FKUI/RSCMmengatakan, “Gerakan berulang–ulang  pergelangan tangan ke atas dan ke bawah dapat menyebabkan tendon di pergelangan tangan mengalami peradangan dan akhirnya menekan saraf di daerah pergelangan tangan, yang jika berlangsung lama dapat menyebabkan neuropati," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerakan Neuromove dapat membantu melemaskan otot dan saraf akibat tekanan tersebut, serta membantu untuk mengaktifkan sel-sel saraf sehingga dapat mencegah neuropati. Lakukan gerakan Neuromove ketika melakukan aktivitas berulang dalam waktu lama untuk mencegah gejala seperti kram dan kebas timbul, sehingga kerusakan saraf tidak terjadi.

“Selain mempraktekkan Neuromove secara teratur, pencegahan neuropati harus dilakukan bersamaan dengan konsumsi vitamin neurotropik 1 x sehari sejak dini secara teratur. Istirahat yang cukup juga penting untuk regenerasi sel saraf dan konsumsi vitamin neurotropik yang terdiri dari vitamin B1, B6, dan B12 akan membantu memberikan asupan yang dibutuhkan supaya saraf dapat bekerja dengan baik,” tambah dr. Manfaluthy Hakim, Sp.SK  

Feni Herawati, Head of Marketing Consumer Health PT Merck Tbk mengatakan neuromove akan disosialisasikan ke berbagai klub senam, area publik, dan pusat kebugaran agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi. Selain Neuromove, Merck juga akan memperluas Neuropathy Check Points Neurobion ke 15 kota besar di Indonesia yaitu Jabodetabek, Bandung, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Malang, Makassar, Medan dan Palembang agar semakin banyak masyarakat yang dapat memeriksakan risiko neuropati.

"Kami berharap masyarakat Indonesia semakin sadar akan bahaya neuropati dan melakukan pengecekan dini risiko neuropati, serta dapat mencegah neuropati sejak dini dan memelihara kesehatan sarafnya dengan mempraktekkan Neuromove dan konsumsi vitamin neurotropik secara teratur.”   Khusus bagi penderita diabetes, membutuhkan dosis vitamin neurotropik yang lebih tinggi.

Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum PERDOSSI Pusat dan Konsultan Neurologis, mengatakan PERDOSSI memiliki misi untuk terus memberikan edukasi mengenai neuropati agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengerti tentang bahaya neuropati. "Kami menganjurkan agar masyarakat dapat mempraktekkan Neuromove secara teratur, dan kami berharap banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya, yakni kesehatan saraf yang lebih baik dan berkurangnya risiko neuropati.”  

Holger Guenzel, Direktur Divisi Consumer Health PT Merck Tbk mengatakan edukasi neuropati dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap neuropati dan kesehatan saraf.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?