Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Rangkaian Kasus MERS CoV di Korea Selatan

image-gnews
Seorang perempuan menakai masker sambil berjalan untuk mewaspadai penyebara virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) saat berada di tempat perbelanjaan Myeongdong, Seoul, Korea Selatan, 3 Juni 2015. Kementerian Kesehatan Korsel melaporkan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi virus Mers menjadi 25 orang. REUTERS/Kim Hong-Ji
Seorang perempuan menakai masker sambil berjalan untuk mewaspadai penyebara virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) saat berada di tempat perbelanjaan Myeongdong, Seoul, Korea Selatan, 3 Juni 2015. Kementerian Kesehatan Korsel melaporkan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi virus Mers menjadi 25 orang. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Anggota Tim Darurat Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk MERS CoV, Tjandra Yoga Aditama menjelaskan rangkaian kasus MERS yang terjadi di Korea Selatan melalui keterangan tertulisnya pada Rabu 3 Juni 2015. Ada 14 orang yang tertular dari seorang pasien pembawa penyakit MERS CoV ke Korea Selatan.

"Kasus indeks, atau pasien yang pertama membawa MERS CoV pertama kali adalah laki-laki 68 tahun," katanya dalam keterangan tertulisnya.


Lelaki ini sebelumnya jalan-jalan ke beberapa daerah. Pada 18-29 April 2015 lelaki itu pergi ke Bahrain. Lalu pada 29-30 April 2015, ia sempat singgah di Uni Emirat Arab. Selanjutnya, 30 April - 1 Mei 2015 kembali lagi ke Bahrain kemudian pada 1-2 Mei ke Arab Saudi. Ia kembali lagi ke Bahrain, dan pada 2- 3 Mei 2015 di Qatar.


"Kasus indeks tiba di bandara Internasional Incheon via Qatar pada 4 Mei, tanpa keluhan," katanya. Gejala awal, seperti demam dan batuk, baru timbul pada 11 Mei. Lelaki itu lalu berobat ke beberapa klinik. Hasil pemeriksaan laboratorium mengatakan pasien positif terinfeksi MERS CoV pada 20 Mei 2015.


Lalu pasien dipindahkan ke rumah sakit rujukan yang terdapat ruang isolasi. Pasien sempat dalam kondisi stabil. Pasien, kata Tjandra, tidak memiliki riwayat paparan faktor risiko lain seperti kontak dengan unta atau kontak dengan pasien Mers-CoV dalam 14 hari sebelum timbul gejala awal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

1 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

26 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

26 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

59 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Guru Besar UI Usul Pemerintah Ikuti 5 Langkah Kendalikan Cacar Monyet

5 November 2023

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), DTM&H, MARS, DTCE,. (Istimewa)
Guru Besar UI Usul Pemerintah Ikuti 5 Langkah Kendalikan Cacar Monyet

Guru Besar FK UI Tjandra Yoga Aditama memberikan 5 saran dalam mengendalikan cacar monyet atau Mpox, yang jumlah kasusnya kian meningkat.


Peneliti Jepang Temukan Mikroplastik di Awan, Tjandra: Dapat Picu Kerusakan Paru-paru

6 Oktober 2023

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Peneliti Jepang Temukan Mikroplastik di Awan, Tjandra: Dapat Picu Kerusakan Paru-paru

Tjandra Yoga Aditama mengatakan mikroplastik yang kini sudah ditemukan dalam kandungan awan di udara dapat memicu terjadinya kerusakan paru-paru.


Pulmonolog Sarankan Pengendalian Polusi Udara Konkret dari Hulu hingga Hilir

25 Agustus 2023

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Pulmonolog Sarankan Pengendalian Polusi Udara Konkret dari Hulu hingga Hilir

Tjandra Yoga Aditama mengatakan pengendalian polusi udara di Jabodetabek dan sekitarnya membutuhkan penanganan konkret di sektor hulu dan hilir.


Respons Perpres Akhir Pandemi Covid-19, Pakar Usul Pemerintah Membuat Strategi Jangka Panjang

8 Agustus 2023

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Respons Perpres Akhir Pandemi Covid-19, Pakar Usul Pemerintah Membuat Strategi Jangka Panjang

Tjandra Yoga Aditama menyambut baik keluarnya Peraturan Presiden (Prepres) nomor 48 tahun 2023 tentang Pengakhiran Penanganan Pandemi Covid-19.


Ahli Minta Pemerintah Indonesia Tak Sepelekan Kematian akibat Virus Oz di Jepang

27 Juni 2023

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Ahli Minta Pemerintah Indonesia Tak Sepelekan Kematian akibat Virus Oz di Jepang

Tjandra Yoga Aditama mengimbau Pemerintah Indonesia tidak menyepelekan laporan kematian yang diakibatkan oleh Virus Oz seperti yang terjadi di Jepang.


Tetap Lakukan Karantina Kesehatan meski Pandemi Covid-19 Terkendali

31 Januari 2023

Ilustrasi hasil tes Covid-19 digital. Dok. Angkasa Pura II
Tetap Lakukan Karantina Kesehatan meski Pandemi Covid-19 Terkendali

Pakar mengatakan karantina kesehatan tetap perlu dilakukan meskipun pandemi COVID-19 telah terkendali secara penuh.