BISNIS.COM, Jakarta - Peningkatan ekonomi kaum urban biasanya juga diiringi dengan peningkatan penggunaan listrik. Peningkatan kebutuhan listrik itu dapat disebabkan oleh kian bertambahnya alat elektronik yang dipakai, aktivitas di rumah, dan semakin luasnya rumah, sehingga penerangan yang diperlukan juga meningkat.
Dengan kesibukan pekerjaan kaum urban, kebanyakan di antara mereka membutuhkan kepraktisan. Misalnya soal penerangan. Hanya, saat ini banyak pilihan produk yang beredar di pasar. Inilah tip memilih dan menggunakan lampu penerangan agar hemat listrik.
1. Pilih lampu penerangan LED (light emitting diode)
Keunggulannya dibandingkan dengan lampu pijar konvensional antara lain usia pakai jauh lebih panjang, tidak memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya, dan lebih efisien.
2. Pilih lampu LED berwarna sedikit warna kuning, karena konsumsi energi listriknya lebih rendah daripada yang putih.
Sebagai contoh adalah penerangan di Candi Prambanan, Jawa Tengah. Ada tiga warna penerangan di kawasan candi itu, yaitu putih, titanium, dan emas/kuning. Penerangan warna kuning konsumsi listriknya lebih rendah daripada yang putih sehingga dipakai dinihari atau sekitar pukul 01.00, karena wisatawan sudah tidak banyak berkunjung.
3. Menggunakan dimmer untuk mengatur intensitas cahaya lampu sesuai dengan kebutuhan (terang, sedang, atau mati), sehingga dapat mengemat listrik.