TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan memberi peringatan kepada jemaah umrah Indonesia yang kini sedang berangkat atau telah tiba di Arab Saudi. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengingatkan jemaah agar tak lengah walau kasus MERS CoV yang sekarang lebih banyak dibicarakan adalah kasus yang terjadi di Korea Selatan.
"Kita harus ingat bahwa penyakit ini masih terus aktif di Saudi Arabia," kata Tjandra melalui pesan pendek, Rabu, 24 Juni 2015.
Tjandra menyatakan, bila dilihat dari periode 1 Januari-15 Juni tahun ini dan 2014, ada peningkatan korban MERS di Arab Saudi. "Angka kematian karena MERS meningkat dari 39 persen pada 2014 menjadi 47 persen pada 2015," ujarnya.
Tak hanya itu, umur rata-rata pasien MERS di sana juga semakin muda. Pada 2014, usia rata-rata penderita MERS adalah 55 tahun. Angka ini mengecil menjadi 49 tahun pada 2015.
Walau begitu, kata Tjandra, jumlah kasus MERS secara keseluruhan di Arab Saudi telah menurun dibanding tahun lalu. Pada 2014, kasus yang dilaporkan mencapai 573 dan turun menjadi 201 kasus di tahun ini. Jumlah petugas kesehatan yang tertular dan sakit MERS juga menurun dari 29 persen pada 2014 menjadi 10 persen pada 2015.
Data terbaru Arab Saudi menyebut ada 3 kasus baru MERS sehingga total menjadi 1.038 orang. Dari jumlah itu, 459 meninggal, 573 orang sembuh, dan 6 masih dalam perawatan.
Tjandra mengingatkan jemaah umrah Ramadan agar waspada. "Bila sekarang masih di Tanah Air, maka periksakan diri Anda ke dokter untuk menangani penyakit kronik yang ada," tuturnya. "Karena penyakit kronik paru, jantung, ginjal, dan diabetes melitus merupakan faktor risiko utama terjadinya MERS."
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA