TEMPO.CO , Jakarta - Vitamin D ternyata mampu menghalau penyakit kanker usus, menurut studi dari Selandia Baru. Peneliti studi dari Universitas Auckland, Prof Lynn Ferguson, mengatakan angka penyakit gastrointestinal, misalnya kanker usus besar dan penyakit peradangan usus, meningkat di seluruh dunia, di antaranya dialami anak-anak dan remaja. Kondisi ini merupakan beban besar untuk dunia kesehatan.
"Berkurangnya masyarakat yang terpapar sinar matahari dan tidak dilakukannya diet vitamin D mungkin memainkan peran dalam hal ini," ujarnya seperti dilansir dari Antara, Minggu 30 Agustus 2015.
Kendati dibutuhkan, Ferguson mengingatkan, terlalu banyak mengkonsumsi vitamin D bisa merugikan tubuh. Karena itu, penting untuk diketahui asupan ideal vitamin D pada tubuh.
Meskipun beberapa makanan mengandung vitamin D yang tinggi, seperti lemak ikan (salmon atau tuna), minyak hati ikan, hati sapi, keju, dan produk susu lainnya, penambahan suplemen bisa dipertimbangkan.
"Telah diklaim bahwa hampir tidak mungkin mendapatkan cukup vitamin D dari makanan saja, tanpa suplemen," kata Ferguson.
Baca Juga:
"Di Australia, misalnya, margarin yang telah difortikasi (diperkaya) diperkenalkan sebagai sumber makanan utama dengan kandungan vitamin D," ujarnya seperti dilansir Xinhua.
ANTARA