TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian dari Universitas Sultan Agung, Semarang, menunjukkan suami jadi faktor penting dalam deteksi kanker serviks pada seorang wanita. Menurut peneliti masalah kanker dari Kalbe, Ahmad Ruslan Handoyo, kesadaran wanita memeriksakan diri tergolong rendah.
Kesadaran diri itu tidak dipengaruhi status pendidikan, ekonomi, atau komunitasnya. "Tapi suamilah yang memegang peran penting," ujar Ahmad dalam diskusi tentang kanker di Jakarta, 2 September 2015.
Ahmad, mengutip Jurnal Keperawatan Maternitas, mengatakan posisi suami sangat krusial. Dengan mengajak istri mendeteksi diri dari kanker serviks, pencegahan bisa cepat dilakukan. Potensi kanker serviks yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) makin besar jika intensitas hubungan seksual makin tinggi. Namun kaum wanita bisa mencegah itu dengan deteksi dini ke dokter.
Ada tiga faktor yang menyebabkan seseorang menderita kanker. Pengaruh internal dan eksternal dari tubuh jadi musababnya. Berikut ini tiga faktor tersebut:
1. Polusi
Kampanye untuk menghindari polusi sudah sangat marak. Mulai asap rokok, emisi kendaraan, serta radikal bebas lain. Meski mayoritas masyarakat tahu akan hal ini, mereka cenderung tidak mempraktekkannya. Itu terlihat dari prediksi penyebab kematian terbesar di Indonesia, menurut data WHO tahun ini. Jumlah kasus meninggal akibat kanker paru-paru, bronkus, dan trakea diprediksi naik ke nomor 6 dari posisi pada 2013.
2. Hubungan Seks
Faktor ini terjadi hanya dalam kasus kanker serviks. Menurut peneliti kanker dari Kalbe, Ahmad Ruslan Handoyo, kemungkinan seorang wanita menderita kanker serviks makin kecil ketika mereka belum pernah bercinta. "Tidak menikah lebih baik lagi," ujar Ahmad disertai tawa.
Semakin sering seorang wanita bercinta, kemungkinan organ vitalnya terpapar radikal bebas makin besar.
3. Warisan
Pada dasarnya, kanker adalah penyakit keturunan. Semakin panjang riwayat penderita kanker di sebuah keluarga, makin besar pula kemungkinan keturunannya diserang kanker. Contoh terbaik adalah aktris Hollywood, Angelina Jolie, yang pernah menderita kanker payudara. Dari silsilah keluarganya diketahui banyak anggota keluarganya mengidap kanker.
Untuk memperkecil kemungkinan munculnya sel kanker, seseorang dengan riwayat keluarga kanker perlu memperhatikan gaya hidupnya. Dengan begitu, mereka bisa terhindar dari radikal bebas yang dapat memicu munculnya sel kanker.
BINTORO AGUNG S.