TEMPO.CO, Jakarta -Boenjamin Setiawan, seorang dokter dan salah satu pendiri Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI) mengatakan bahwa semua orang pasti akan tua. Dalam proses menjadi tua, sebagian besar orang akan terserang berbagai penyakit tua atau disebut dengan penyakit degeneratif.
Dalam Seminar Awam Manfaat Stem Cell untuk Memperlambat Penuaan dan Pengobatan Nyeri Lutut pada 26 September 2015 di Gedung Kalbe, ia mengungkapkan, ada cara untuk memperlambat proses penuaan yaitu dengan cara memanfaatkan stem cell atau sel punca.
Menurut Boenjamin Setiawan, stem cell atau sel punca merupakan sel yang bisa memperbanyak dirinya dan mempunyai kemampuan untuk bediferensiasi menjadi banyak sel. "Karena kemampuannya ini, stem cell berpotensi untuk meregenerasi sel yang rusak atau disfungsi dalam berbagai penyakit dan potensial untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang sulit disembuhkan," katanya.
"Semua orang akan mengalami degenerasi, dan penyakit degeneratif pertama yang paling sering dialami orang tua adalah penyakit jantung, dan yang nomor dua adalah penyakit otak," ungkapnya. Ia melanjutkan, penyakit-penyakit degeneratif itu tidak ada obatnya sampai sekarang.
Menurutnya stem cell bisa sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit degeneratif ini karena sel yang sudah tua bisa diregenerasi dengan stem cell ini. "Logikanya, semua penyakit disebabkan oleh degenerasi selnya, jadi misalnya, otak orang tua akan semakin kecil, jadi perlu diregenerasi, salah satunya diberi stem sell, dengan itu maka akan ada kemungkinan regenerasi. Itu kuncinya," ungkap dokter kelahiran Tegal ini.
Ada lima manfaat stem sell ini adalah berusaha memperbaiki sel yang rusak, mengganti sel-sel yang rusak, merehabilitasi jaringan sel yang rusak, meregenerasi sel dan rejuvenasi yakni membuat sel menjadi 'muda' kembali.
Tak hanya penyakit jantung dan penyakit otak, stem cell juga diharapkan bisa dimanfaatkan untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya seperti parkinson ataupun penyakit diabetes. Di Indonesia, pemanfaatan stem cell kali ini masih belum menjadi pengobatan standar dan masih dalam penelitian sejak tahun 2005. Namun, ia yakin jika sudah dikembangkan, stem cell memiliki manfaat yang sangat banyak.
DINI TEJA