TEMPO.CO, Jakarta -Saat ini banyak terapi kecantikan yang ditawarkan salon-salon kecantikan di Indonesia. Salah satunya adalah terapi yang memanfaatkan stem cell atau sel punca dari hewan seperti kelinci, rusa atau domba. Terkait dengan tren ini, Andri Lubis, dokter ahli ortopedi meminta masyarakat berhati-hati jika ingin melakukan terapi tersebut.
"Meskipun diklaim efek sampingnya cukup rendah, namun risiko penolakan sel yang berasal dari hewan masih ada," ungkap Andri, dalam seminar awam bertajuk Manfaat Stem Cell Untuk Memperlambat Proses Penuaan dan Pengobatan Nyeri Lutut di Gedung 2 PT Kalbe Farma, Cempaka Putih, Jakarta, Sabtu, 26 September 2015.
Menurut Andri, penggunaan stem cell hewan hingga saat ini belum terbukti manfaatnya. "Penggunaan stem sell dari hewan ini juga belum ada medical trial atau uji klinisnya," katanya.
Andri menjelaskan, sebelum digunakan secara masal, terapi sel punca ini harus diuji pada sejumlah kecil pasien. Setelah terbukti ada manfaatnya baru boleh dimanfaatkan oleh pasien dalam jumlah besar. "Harus hari-hati, jangan sampai nanti akhirnya terbukti tidak bermanfaat tapi malah sudah diberikan," ujarnya.
Andri lebih lanjut mengungkapkan, sel punca yang berasal dari hewan berbeda dengan sel punca manusia. Karena berasal dari hewan, maka manfaatnya juga belum jelas. "Stem cell itu ada di tubuh kita, misal kita ambil saja darah sebanyak 1 cc, pasti di dalamnya ada stem cell nya," kata Andri.
Penggunaan istilah stem cell atau sel punca yang berasal dari hewan ini, menurut Andri, sepertinya sengaja digunakan karena saat ini terapi tersebut sedang populer. Tak hanya untuk kecantikan, terapi sel punca juga dikembangkan sebagai salah satu altenatif pengobatan penyakit degeneratif.
"Kita tidak menekankan pada risikonya saja, tapi ada atau tidaknya manfaat dari stem cell hewan ini," kata dokter kelahiran Medan, 5 November 1968 ini.
Apalagi, kata Andri, pengobatan jenis ini terbilang mahal dipasaran, yakni mencapai puluhan juta rupiah. "Kalau ada sesuatu yang dijual mahal, harus terbukti dulu manfaatnya," kata Andri tegas.
DINI TEJA