TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan yang merokok semasa hamil berisiko 10-22 persen memiliki cucu penderita asma, sekalipun sang ibu tidak merokok. Itulah kesimpulan sebuah studi seperti dilansir laman WebMD.
Para peneliti yang mempresentasikan temuan ini dalam pertemuan European Respiratory Society di Amsterdam, Rabu, 30 September 2015, itu mengungkapkan, merokok bisa menyebabkan perubahan dalam aktivitas gen pada lebih dari satu generasi di bawahnya.
Temuan ini didapat setelah peneliti mempelajari lebih dari 66 ribu cucu dan 45 ribu nenek di Swedia. Peneliti menyebutkan inilah alasan angka penderita asma naik dalam 50 tahun terakhir.
"Kami menemukan perilaku merokok pada generasi sebelumnya bisa berpengaruh pada munculnya risiko asma pada generasi setelahnya," kata salah seorang peneliti, Caroline Lodge, dari European Lung Foundation.
Peneliti mengungkapkan, untuk memahami lebih banyak epidemi asma, perlu pemahaman lebih baik mengenai sejauh mana bahaya paparan terhadap munculnya risiko penyakit pada generasi berikutnya.
Baca Juga:
"Para peneliti perlu berhati-hati saat menafsirkan risiko asma akibat genetik. Pengetahuan ini akan membantu mengklarifikasi temuan yang fokus pada faktor risiko dalam asma," ujarnya.
ANTARA