Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Makin Populer, tapi Masyarakat Tak Kenal Jenisnya

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Warga mengikuti kegiatan Ngebatik Sekampung di Rumah Batik Palbatu, Jakarta, 2 September 2015. Kegiatan untuk memperingati Hari Batik Nasional, Mencintai Indonesia Melalui Batik. TEMPO/Subekti.
Warga mengikuti kegiatan Ngebatik Sekampung di Rumah Batik Palbatu, Jakarta, 2 September 2015. Kegiatan untuk memperingati Hari Batik Nasional, Mencintai Indonesia Melalui Batik. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batik semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia, tapi belum banyak orang yang bisa membedakan jenis-jenis batik.

"Tantangan perajin batik asli untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Banyak belum bisa bedakan batik cap, tulis, dan printing," kata pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah, Yordan, Jumat, 2 Oktober 2015.

Menurut Yordan, ketidaktahuan masyarakat dalam membedakan batik itu membuat mereka salah kaprah menilai batik. (Lihat video Ini Tokoh Dunia yang Pernah Mengenakan Batik)

"Masyarakat belum bisa bedakan batik printing dan yang cap atau tulis. Karena tidak bisa bedakan, mereka bisa beli batik printing yang harganya, misalnya, Rp 30 ribu, mereka mau beli Rp 100 ribu," ujarnya.

"Batik cap yang handmade tidak sempurna seperti harga batik printing yang dibuat mesin. Jadi, mereka melihat harganya lebih rendah. Padahal, kalau handmade itu nilai ekonominya lebih tinggi, perajin desa terlibat dan punya penghilangan dari situ," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yordan mengatakan batik printing yang banyak berasal dari Cina adalah tantangan bagi perajin batik tradisional. "Batik printing melibatkan pabrik, sehingga sentuhan budaya hilang, jadi seperti produk tekstil biasa," katanya.

Ia menambahkan, batik printing juga mempunyai efek negatif karena sangat mencemari lingkungan.

"Imbauannya, masyarakat lebih membeli batik cap atau tulis ketimbang batik printing agar alam tidak terlalu tercemar," tutur Yordan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengalaman Buat Batik Bali Sendiri di Five Art Studio Gianyar

15 jam lalu

Proses pembuatan batik khas Bali menggunakan canting yang diisi malam (lilin) dengan teknik menjiplak motif di Five Art Studio, Gianyar. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Pengalaman Buat Batik Bali Sendiri di Five Art Studio Gianyar

Five Art Studio menawarkan berbagai kelas seni mulai dari kelas melukis batik, mengukir kayu, melukis kaos dan telur kayu, dan lukisan tradisional.


Mengenal Batik Khas Bali: Warna, Motif, dan Cara Pembuatannya

3 hari lalu

Proses pembuatan batik khas Bali menggunakan canting yang diisi malam (lilin) dengan teknik menjiplak motif di Five Art Studio, Gianyar. Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Intan Setiawanty.
Mengenal Batik Khas Bali: Warna, Motif, dan Cara Pembuatannya

I Wayan Bagus Pujana, perajin batik Bali menjelaskan proses pembuatan batik khas Bali di Five Art Studio, Gianyar.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pembatasan Akses Peneliti X oleh Elon Musk, Wisuda Unpad

23 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pembatasan Akses Peneliti X oleh Elon Musk, Wisuda Unpad

Topik tentang peneliti media sosial telah mengubah penelitian tentang X akibat pembatasan akses menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Dicintai Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Begini Sejarah Batik hingga Mendunia

29 hari lalu

Nelson Mandela dikenal sangat menyukai pakaian bermotif batik dari Indonesia. Ia sering terlihat mengenakan batik pada kunjungan resmi yang sering dilakukannya. Citypress.co.za
Dicintai Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Begini Sejarah Batik hingga Mendunia

Nelson Mandela cinta dengan batik dan mempromosikan kemeja batik di kancah internasional melalui perhelatan sidang PBB.


3 Motif Batik Parang yang Dikenakan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ini Maknanya

29 hari lalu

Tiga bakal calon presiden Ganjar Pranowo, Anies Baswedan (tengah), dan Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
3 Motif Batik Parang yang Dikenakan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ini Maknanya

Tiga capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto menghadiri makan siang Jokowi dengan mengenakan batik parang meski berbeda coraknya.


Sejak Kapan Batik Digunakan sebagai Kemeja Pria?

29 hari lalu

Presiden Jokowi menunjuk salah satu kemeja batik pilihannya saat mengunjungi Pasar Grosir Setono, Kota Pekalongan, Kamis, 22 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres
Sejak Kapan Batik Digunakan sebagai Kemeja Pria?

Sejarah batik diolah menjadi kemeja dimulai saat kepemimpinan Presiden Soeharto.


Jangan Hanya Iklankan Batik, Pemerintah Diminta Bantu Promosikan Sustainable Fashion Dalam Negeri

40 hari lalu

Founder Calla The Label Yeri Afriyan (tengah) dalam acara diskusi bertajuk
Jangan Hanya Iklankan Batik, Pemerintah Diminta Bantu Promosikan Sustainable Fashion Dalam Negeri

Masyarakaat meminta pemerintah lebih memperhatikan isu keberlanjutan di bidang fashion.


Museum Tekstil Ditutup Mulai 20 Oktober hingga 25 Desember 2023

43 hari lalu

Pengunjung mengamati kain yang dipamerkan di Museum Tekstil, Jakarta Barat. Ahad, 18 Desember 2022. Pameran Kriya Serat Alam dan Warna Alam memamerkan berbagai macam wastra nusantara dan serat alam nusantara. TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamean
Museum Tekstil Ditutup Mulai 20 Oktober hingga 25 Desember 2023

Bagi pengunjung yang ingin melihat koleksi kain di Museum Tekstil, sebaiknya datang kembali setelah 25 Desember.


MotoGP Mandalika: Aksen Batik Lombok Hadir di Motor Alex Rins

49 hari lalu

Motor Alex Rins Livery spesial MotoGP Mandalika 2023. (Dok Castrol)
MotoGP Mandalika: Aksen Batik Lombok Hadir di Motor Alex Rins

Tulisan Go Indonesia disematkan di desain livery spesial dengan aksen batik Lombok pada motor LCR Honda yang dikendarai Alex Rins di MotoGP Mandalika.


GranDhika Iskandarsyah Jakarta Usung Pesona Budaya Nusantara Peringati Hari Batik Nasional

56 hari lalu

Peringatan Hari Batik Nasional di Hotel GranDhika Iskandarsyah
GranDhika Iskandarsyah Jakarta Usung Pesona Budaya Nusantara Peringati Hari Batik Nasional

Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta mengusung tema Pesona Budaya Nusantara untuk memperingati Hari Batik Nasional.