TEMPO.CO, Boulder - Sebuah studi terbaru tim peneliti gabungan dari Humboldt State University dan University of Colorado di Boulder, Amerika Serikat, mengungkap manfaat jogging atau berlari kecil bagi manusia berusia lanjut. Temuan yang akan dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE tersebut mengungkap bahwa efisiensi metabolisme orang berumur 50-60 tahun akan terlihat seperti remaja jika rutin melakukan kegiatan aerobik, khususnya berlari.
Justus Ortega, pemimpin penelitian, mengatakan orang paruh baya yang rutin berlari juga akan terhindar dari penurunan efisiensi jalan karena penurunan kondisi fisik yang menua. "Biaya metabolisme jalannya lebih rendah, mirip dengan orang umur 20-an," kata dia, yang juga pakar kinesiologi, seperti dikutip dari Science Daily.
Biaya metabolisme, yakni jumlah energi yang dibutuhkan untuk bergerak, secara natural akan meningkat seiring pertambahan usia. Biaya metabolisme yang tinggi menyebabkan jalan kaki lebih melelahkan dan sulit. "Penurunan kemampuan berjalan adalah indikator penurunan kesehatan pada orang lanjut usia," ujarnya.
Studi ini menyertakan orang berumur 65 tahun ke atas yang berolahraga dengan jalan kaki dan mereka yang joging selama 30 menit per hari, tiga kali seminggu. Dalam studi, peserta diminta berjalan di atas treadmill dengan tiga model kecepatan, yaitu 1,6; 2,8; dan 3,9 mil per jam. Tujuannya, untuk mengukur produksi-konsumsi oksigen dan karbon dioksida mereka.
Secara keseluruhan, peneliti menemukan metabolisme pelari usia lanjut lebih efisien 7 sampai 10 persen dibanding orang tua yang memilih jalan kaki sebagai olahraga. "Tingkat efisiensinya mirip dengan anak muda berusia 20-an," kata Ortega.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menduga hal itu ada kaitannya dengan mitokondria di dalam sel-organel tempat berlangsungnya proses respirasi pada makhluk hidup. Mereka yakin olahraga aktif dapat membuat mitokondria lebih sehat.
"Intinya, berlari membuat Anda lebih muda," kata Rodger Kram, pakar fisiologi dari University of Colorado. Ke depan, tim berencana meneliti kegiatan aerobik lainnya, seperti berenang dan bersepeda, untuk menghadang penurunan kondisi fisik akibat usia.
PLOS ONE | SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB