TEMPO.CO , Jakarta:Katarak merupakan penyakit yang biasanya diderita oleh orang berusia 50 tahun ke atas. Namun, belakangan ini Andy F. Noya, Ketua Komite Mata Nasional menemukan bahwa ada beberapa kasus penderita katarak yang masih berusia 35 tahun terutama penduduk di kawasan pesisir pantai.
Setio Budi Riyanto mengatakan hal ini wajar terjadi. Menurut Setio, selain karena faktor usia yang sudah tua, sinar ultraviolet juga menjadi faktor utama katarak. "Letak Indonesia ini ada di garis khatulistiwa yang dilewati banyak matahari," ungkap ketua layanan katarak dan bedah refraktif di JEC ini.
"Sinar ultraviolet ini menjadi penyebab kekeruhan pada lensa mata kita. Sinar ini pula yang merusak metabolisme mata yang bening," lanjut dokter yang biasa disapa dr. Budi ini, Sabtu, 10 Oktober 2015 di JEC, Kedoya, Jakarta Barat.
Darwan M. Purba, Direktur Utama Rumah Sakit JEC Kedoya juga mengutarakan hal yang sama. "Nelayan itu terpapar matahari terus-menerus. Biasanya orang kota katarak pada usia 60 tahun, tapi orang pesisir khususnya nelayan menderita katarak mulai dari usia 40," kata Darwan.
Namun, bukan berarti orang kota terbebas dari paparan sinar matahari mengingat Indonesia berada di tepat di garis khatulistiwa. Budi juga menganjurkan kepada setiap masyarakat agar selalu melindungi mata mereka dengan kaca mata hitam ketika sedang menjalankan satu kegiatan di luar ruangan.
"Cara melindungi mata kita dari sinar ultraviolet adalah dengan menggunakan kacamata hitam yang memiliki uv protection, jangan asal pakai kaca mata hitam, kata Setiyo Budi Riyanto.
"Beberapa aktifitas sehari-hari seperti olah raga, menyetir mobil, berenang, mengendarai motor, dan jalan kaki pun, seharusnya pakai kaca mata hitam untuk mencegah katarak," lanjut Darwan.
DINI TEJA