Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala Kanker Payudara  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
REUTERS/Jo Yong-Hak
REUTERS/Jo Yong-Hak
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam 20-30 tahun belakangan ini, terus terjadi perkembangan dan kemajuan dalam pengobatan kanker payudara. Kendati begitu, tingkat kewaspadaan terhadap kanker yang menjadi momok menakutkan untuk kaum hawa ini.

Pakar onkologi medis dari Gleneagles Hospital Singapore, dr Khoo Kei Siong, mengungkapkan, sampai saat ini belum diketahui secara pasti faktor utama timbulnya kanker payudara. Selama ini banyak orang percaya bahwa penderita kanker payudara memiliki riwayat keluarga pengidap kanker yang sama. Namun Kei Siong mengatakan, dalam banyak kasus yang dia temui, hal tersebut justru keliru.

"Sekitar 80-90 persen wanita yang menderita kanker payudara ternyata tidak memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarganya. Sekitar 70 persen wanita tidak memiliki faktor risiko. Kemungkinan besar penyakit ini disebabkan faktor genetis, hormonal, dan pengaruh lingkungan. Itu artinya, semua wanita memiliki risiko terkena kanker payudara," ujar Kei Siong saat ditemui di Hotel The Groove Suit, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.

Menurut Kei Siong, pemicu kanker payudara bukan hanya adanya riwayat keluarga, meskipun faktor itu tetap ada dengan intensitas kecil. Ia mengatakan kanker payudara kemungkinan terjadi akibat kombinasi berbagai faktor. Karena begitu sulit dipastikan, setiap wanita memiliki risiko terkena kanker payudara, khususnya saat berusia 40.

"Faktor yang langsung misalnya kita pernah menjalani pemeriksaan X-ray, kurang olahraga, dan mengkonsumsi alkohol. Kemudian masalah kerentanan, misalnya mendapati menstruasi pada usia sangat muda, menopause pada usia lanjut, tidak pernah hamil, atau tidak pernah menyusui," kata Kei Siong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, penting bagi setiap wanita untuk mendeteksi risiko kanker payudara sejak dini (di bawah 39 tahun) dengan cara melakukan pemeriksaan secara klinis. Selan itu, wanita harus mampu merasakan jika ada perubahan pada payudaranya yang berpotensi menjadi kanker.

Berikut ini tanda-tanda kanker payudara yang dipaparkan Kei Siong: 

1. adanya benjolan yang tidak terasa sakit pada payudara,
2. terasa gatal dan terdapat ruam di sekitar puting,
3. perdarahan atau keluarnya cairan dari puting yang tidak biasa,
4. kulit payudara membengkak dan menebal,
5. puting melesak ke dalam.

LUHUR TRI PAMBUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.