TEMPO.CO, Jakarta - Happy Salma dan Dewi Sri Luce Rusna meluncurkan koleksi perhiasan terbarunya yang bertajuk "Perempuan dalam Bumi Manusia".
Ada tiga jenis perhiasan yang terinspirasi oleh tiga tokoh wanita dalam Bumi Manusia, novel karya Pramoedya Ananta Toer, di antaranya, Nyai Ontosoroh, Annelies Mellema, dan Magda Peters.
Happy Salma mengaku ada sesuatu yang kurang antara dirinya dengan buku tersebut. Berawal dari itulah, ia bersama Dewi Sri Luce Rusna kemudian menemukan ide untuk membuat perhiasan melalui karakter tokoh perempuan dalam buku tersebut.
"Saya merasa ini adalah simbol yang mengidentifikasikan tiap karakter sesuai dengan interpretasi kami," kata Dewi Sri Luce, Founder and Creative Director Tutola Jewelry, dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 14 Oktober 2015.
"Menurut saya, kisah-kisah inspiratif ini pun dapat berlaku dan relevan bagi semua orang," ujar Happy.
Baca juga:
Cara Ridwan Kamil Manjakan Bobotoh yang Ingin Birukan GBK
Obama Bikin Kejutan Saat Datang ke Pernikahan Pasangan Ini
Pameran koleksi perhiasan "Perempuan dalam Bumi Manusia" bisa dinikmati di Galeri Indonesia Kaya Rabu, 14 Oktober sampai dengan Minggu, 18 Oktober 2015 mulai pukul 10.00 sampai dengan 21.00 WIB.
Berikut ini adalah tiga koleksi perhiasan yang diadaptasi dari tokoh-tokoh perempuan dalam Bumi Manusia.
Nyai Ontosoroh
Sesuai dengan namanya, perhiasan ini terinspirasi tokoh Nyai Ontosoroh dalam Bumi Manusia. Dalam Bumi Manusia, Nyai Ontosoroh dikenal memiliki kepribadian yang kuat sehingga menjadikan tokoh ini sebagai panglima dalam buku tersebut. Tokoh serta kepribadian Nyai Ontosoroh diterjemahkan dalam perhiasan berbentuk kerah atau berbentuk uniform collar, yang biasa dipakai pada masa kolonial Belanda. Sementara itu, motifnya diambil dari motif gaun Ratu Belanda, Wilhelmina. Perhiasan ini juga memiliki untaian bros susun yang merepresentasikan dirinya berasal dari tanah Jawa.
Perhiasan ini juga menggambarkan sosok Nyai Ontosoroh yang memiliki wawasan luas, menggunakan pengetahuan Eropa dan belajar secara otodidak dengan menembus batasan-batasan perempuan saat itu untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Annelies Mellema
Annelies Mellema merupakan anak blasteran hasil perkawinan Nayi Ontosoroh dan Herman Mellema. Annelies adalah primadona yang berhati lembut dan berbudi pekerti baik. Di sisi lain, Annelies juga memiliki kepribadian yang rapuh. Ketidakseimbangan emosi dan identitas yang dimiliki oleh Annelies ini kemudian diterjemahkan ke dalam sebuah perhiasan dengan motif bunga yang bermekaran tidak simetris.
Magda Peters
Dalam Bumi Manusia, Magda Peters merupakan guru berkebangsaan Belanda yang mengajar di HBS Surabaya. Sebagai seorang wanita Eropa tulen, ia menyimpan ideologi yang kuat, serta menentang keras kolonialisme. Meski seorang Belanda, Magda sangat menghormati bangsa Hindia. Happy Salma dan Sri Luce menerjemahkan rasa kecintaannya terhadap Nusantara dengan perhiasan dengan motif untaian peta Nusantara.
DINI TEJA