TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar Indonesia Pearl Festival 2015 di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Pameran mutiara tersebut berlangsung mulai hari ini sampai Ahad mendatang.
Seperti emas dan berlian, mutiara butuh sentuhan khusus. Tanpa perawatan yang benar, siap-siap saja menerima kenyataan koleksi Anda memucat, bahkan mengelupas. Seperti ditulis Koran Tempo, Kamis, 15 Oktober 2015, Nunik Arnuningsih, pengawas Yayasan Mutiara Indonesia, berbagi kiat khusus agar kemilau mutiara Anda tetap terjaga.
Lakukan:
- Bersihkan mutiara dengan kain lembut.
Pembersihan sebaiknya dilakukan tiap selesai mengenakan koleksi Anda. Tujuannya adalah mencegah zat asam dalam keringat meluruhkan kristal permukaan mutiara dan membuatnya kusam. Satu-dua kali setahun, perlu dilap dengan kain khusus, mirip pembersih kacamata.
- Simpan di kantong ziplock.
Kantong ini membantu mempertahankan kelembapan udara di sekitar mutiara. Namun Anda harus rutin mengeluarkannya agar mutiara kesayangan bisa “bernapas”.
- Rangkai ulang secara rutin.
Benang mutiara akan melar seiring dengan usia. Sebaiknya, Anda meronce ulang setidaknya tiap 2–4 tahun agar tetap rapi saat dikenakan.
- Segera bawa ke gerai spesialis mutiara jika ada masalah serius.
Jangan tangani sendiri bila mutiara terpapar zat asam. Serahkan kepada ahlinya untuk memulihkan kemilau mutiara.
- Pakailah mutiara Anda.
Mutiara bukan emas batangan. Loklok tercipta untuk dinikmati keindahannya.
Hindari:
- Parfum, hairspray, dan pewangi ruangan.
Tiga produk penghuni kamar tidur tersebut mengandung zat yang dapat merusak permukaan mutiara. Selalu tutupi mutiara saat menyemprot parfum dan hairspray. Hindari juga cairan yang mudah menguap, seperti alkohol, bensin, dan cuka.
- Ruangan berpenyejuk udara dan kompor.
Suhu yang dingin, juga panas, bisa membuat mutiara kusam. Jika pendingin kamar Anda selalu aktif, simpan mutiara dalam lemari.
- Membungkus dengan tisu.
Ini sering dilakukan untuk menghindari lecet. Namun tisu bersifat higroskopis alias menyerap molekul air. Akibatnya, kandungan mutiara terganggu dan permukaannya rusak. Membungkus mutiara dengan tisu juga berisiko membuatnya terbuang.
RAYMUNDUS RIKANG