TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menyebutkan peluang pasien kanker payudara bisa mencapai kesembuhan 98 persen jika terdeteksi dini dan diobati secara medis.
"Bisa sembuh jika ditemukan pada stadium awal. Namun yang terjadi di Indonesia kebanyakan sudah stadium lanjut," kata Ketua YKPI Linda Gumelar di Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2015.
Ia berharap agar kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap kanker yang menduduki peringkat pertama terbanyak setelah kanker rahim itu.
Dari Januari hingga Juni 2015, YKPI beserta pihak terkait lainnya telah memeriksa 2.500 orang. Hasilnya, 240 di antara mereka dihinggapi tumor jinak dan 46 lainnya dicurigai ganas.
"Saya kira ini bukan jumlah yang sedikit dan perlu menjadi perhatian kita," kata mantan menteri negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak itu.
Apalagi, ujar Linda, orang yang diperiksa YKPI bukan mereka yang mengunjungi rumah sakit, melainkan ibu rumah tangga, karyawan kantor, atau dosen.
"Mereka tidak punya keluhan. Kami kumpulkan, ternyata ada tumor jinak atau dicurigai ganas," ucapnya.
YKPI juga terus mengajak melakukan Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) yang harus dilakukan oleh setiap perempuan sebulan sekali karena 80 persen benjolan di payudara dapat diketahui perempuan tersebut.
ANTARA