TEMPO.CO , Jakarta: Penampilan Iriana Joko Widodo yang mendampingi suaminya pada lawatan tamu negara 11 Oktober lalu di Istana Keperesidenan Bogor, Jawa Barat, menjadi pebincangan. Gaya busana Iriana yang mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak bersama istrinya, Datin Seri Rosmah Mansor, dinilai kurang tepat. Mengapa demikian?
"Seorang ibu negara itu harus memiliki citarasa busana yang khas. Suka tidak suka, mau tak mau, penampilannya akan menjadi pusat perhatian banyak orang. Gaya berbusana Iriana mewakili diplomasi dan komunikasi sebagai ibu sebuah negeri yang bernama Indonesia," kata Sonny Muchlison pada Jumat, 16 Oktober 2015 di Jakarta.
Pengamat mode dan gaya hidup ini mengatakan seharusnya Iriana mengenakan busana yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang istri presiden. Dia lantas memberi contoh gaya busana ibu negara sebelumnya, "Ani Yudhoyono meski terkesan oldies atau jadul, tapi ia memiliki ritme yang tetap dalam berbusana, " kata dia.
Menurut Sonny, pada awal kemunculan Iriana, istri Jokowi itu memiliki gaya berbusana yang bagus. Namun, menurut Sonny, kini gaya busananya semakin lama semakin memburuk. "Ini akan jadi senjata bagus bagi mereka yang tak suka Jokowi untuk membidik dari sisi istrinya," ujarnya.
Mantan wartawan mode ini juga mengatakan bahwa gaya busana Tien Soeharto, masih lebih baik. "Gaya Bu Tien itu, biasa, tapi elegan. Beliau punya kharismatik."
HADRIANI P.
Baca juga:
Liverpool Beruntung, Ini Bukti Klopp Pesulap Hebat
Geger Freeport, Inilah 5 Tanda yang Mencurigakan