TEMPO.CO, Jakarta - Kesibukan yang padat membuat banyak orang melewatkan kebiasaan sarapan. Apalagi bagi para pekerja kantoran yang bertempat tinggal jauh dari kantor. Mereka harus bangun pagi buta dan segera berangkat ke kantor agar tidak terlambat.
Padahal sarapan tidak boleh disepelekan. Dokter sekaligus pemerhati gaya hidup sehat, Grace Judio-Kahl, mengatakan, melalui sarapan, stamina tubuh dan konsentrasi akan meningkat. Selain itu, jika terbiasa tidak sarapan, tubuh bisa mengalami obesitas. “Tidak sarapan bisa saja memicu kenaikan berat badan,” ucap Grace.
Grace menjelaskan, saat makan siang, mereka yang tidak sarapan cenderung makan dalam jumlah yang berlebihan. Belum lagi banyaknya asupan cemilan dan makan malam. Namun, jika tidak terjadi kelebihan porsi dan kalori makanan dalam sehari, kegemukan tidak akan terjadi.
Menurut dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fiastuti Witjaksono, jika seseorang tidak sarapan, dia akan tergoda mengkonsumsi apa pun, termasuk makanan yang tidak sehat, tanpa banyak berpikir.
Padahal, jika aktivitas makan terencana dengan baik, seseorang punya kesempatan menyediakan makanan yang sehat, seperti buah-buahan. “Dengan begitu, orang yang tidak biasa sarapan lebih tinggi berisiko terkena obesitas dibanding yang biasa sarapan dan makan teratur,” ujarnya.
Obesitas juga mengancam anak-anak yang tidak terbiasa sarapan. Anak-anak yang mengalami obesitas jika sudah dewasa juga berisiko terserang penyakit degeneratif.
Penyebab obesitas antara lain banyak mengkonsumsi soft drink serta makanan yang tinggi kalori dan lemak. Obesitas juga dapat terjadi akibat minimnya aktivitas fisik. “Misalnya, cuma duduk saja main gadget tapi makan berlebihan,” tuturnya.