TEMPO.CO, Jakarta - RSUD Curup di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih kekurangan alat cuci darah untuk melayani pasien gagal ginjal di daerah itu.
Direktur RSUD Curup Tanjilul Azhari menjelaskan, alat cuci darah yang mereka miliki saat ini sebanyak 15 unit. Namun, dari jumlah itu, tiga unit tidak berfungsi karena rusak.
"Jumlah alat yang kita punyai tidak sebanding dengan jumlah pasien gagal ginjal yang ditangani RSUD Curup," kata Tanjilul saat dihubungi, Minggu, 18 Oktober 2015.
Beban kerja alat cuci darah di sana memang tinggi. "Banyak yang beroperasi sampai tiga kali sehari, padahal idealnya hanya difungsikan dua kali sehari," ucapnya.
Jumlah pasien gagal ginjal yang akan menjalani cuci darah di RSUD Curup, kata dia, setiap bulan mencapai 600 orang, sedangkan alat cuci darah yang tersedia cuma 12 unit.
RSUD Curup sudah menjadi rumah sakit rujukan regional di Provinsi Bengkulu dan melayani pasien dari Kepahiang, Lebong, serta dari Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Untuk bisa melayani 600-an pasien dalam sebulan, setidaknya mereka harus memiliki 20 unit mesin pencuci darah.
ANTARA