Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuci Tangan Pakai Sabun: Mudah dan Murah Hindari Penyakit

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Anak-anak mencuci tangan pakai sabun usai membubuhkan cap tangan program pencapaian 70 juta tangan Indonesia sehat di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2015. TEMPO/Prima Mulia
Anak-anak mencuci tangan pakai sabun usai membubuhkan cap tangan program pencapaian 70 juta tangan Indonesia sehat di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2015. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membiasakan diri cuci tangan pakai sabun untuk menghindari berbagai penyakit.

"Cuci tangan pakai sabun merupakan cara sederhana, murah dan sangat efektif untuk menghindari berbagai penyakit," kata Menkes Nila Moeloek,  pada Acara Puncak Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia di Silang Monas  Jakarta (18 Oktober 2015).

Pada kesempatan tersebut Menkes menyampaikan pentingnya menyebarluaskan kebersihan tangan untuk menciptakan kehidupan yang sehat terutama anak-anak dari kelompok usia sekolah agar mereka benar-benar melakukan CTPS dengan air bersih yang mengalir, sebagai suatu gerakan masyarakat.

Setiap tahun, pada tanggal 15 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS).

Tema global HCTPS sedunia ke-8 tahun ini adalah Raise Your Hand For Hygiene, sedangkan tema nasional adalah Tangan Bersih Pangkal Sehat. Gerakan ini mengajak semua masyarakat terutama anak usia sekolah.

CTPS adalah cara yang sederhana, mudah, murah dan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit. Sebab, ada beberapa penyakit penyebab kematian yang dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar, seperti penyakit Diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak. Demikian juga penyakit Hepatitis, Typhus, dan Flu Burung.

Pada kesempatan tersebut Menkes berpesan kepada para orang tua dapat berperan mewujudkan kebiasaan masyarakat untuk CTPS serta mau dan mampu menjadi contoh bagi anak-anak dan keluarganya dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS.

Menkes mengingatkan perilaku mencuci tangan yang benar adalah jika mencuci tangan dengan sabun. Adapun waktunya adalah 1) sebelum menyiapkan makanan, 2) setiap kali tangan kotor – seperti : setelah memegang uang, binatang, berkebun, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, 3) setelah menggunakan pestisida/insektisida, dan 4) sebelum menyusui bayi.

Hasil Riskesdas Tahun 2013, menunjukkan bahwa proporsi penduduk umur > 10 tahun yang berperilaku cuci tangan dengan benar di Indonesia meningkat dari 23,2% pada tahun 2007 menjadi 47,0 persen pada tahun 2013.

Secara khusus, Menkes menyampaikan selamat kepada Duta Lingkungan Sehat dan Natural Leader yang terpilih mewakili provinsinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta Lingkungan Sehat adalah siswa SD kelas 4-5 yang aktif mensosialisasikan CTPS di lingkungan kekuarga, sekolah, dan masyarakat sekitarnya. Mereka berasal dari 5 provinsi, yaitu Sulawesi Tenggara, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat.

"Harapan saya adalah agar anak-anak para Duta Lingkungan Sehat akan melanjutkan dan meningkatkan perannya dalam menggerakkan teman-teman dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya untuk melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun, kata Menkes.

Sementara Natural Leader adalah warga masyarakat yang aktif mewujudkan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari 5 provinsi, yaitu Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Jambi dan Sumatera Barat.

Kepada para Natural Leader, Menkes berharap agar dapat meningkatkan perannya dalam menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan 5 pilar STBM yaitu :1) Stop Buang Air Besar Sembarangan, 2) Cuci Tangan Pakai Sabun, 3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan di RumahTangga, 4) Pengelolaan Sampah dan 5) Pengelolaan Limbah Cair.

“Kita patut bangga bahwa berkat kerja keras bersama, sejak tahun 2008 hingga kini ada 25.184 desa/keluruhan dari 80.275 desa/ kelurahan di Tanah Air yang telah melaksanakan pendekatan STBM. Selain itu, ada sekitar 4.431 desa/ kelurahan di Indonesia yang telah mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan,” kata Menkes.

Pada kesempatan tersebut, Menkes mengharapkan dukungan dari seluruh jajaran lintas sektor di Tingkat Pusat dan Daerah agar pada tahun 2019, bukan saja seluruh desa/kelurahan di Indonesia telah menerapkan STBM akan tetapi juga telah mencapai universal akses pada air minum dan sanitasi yang layak.

Menkes berpesan kepada para mitra Kementerian Kesehatan untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana air
bersih dan sanitasi serta tempat cuci tangan dalam jumlah yang memadai di sekolah, kantor, dan di rumah makan; menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat, dengan membuat drainase dan mengelola sampah dengan baik dan benar; serta melakukan edukasi perilaku bersih dan sehat kepada masyarakat sekolah.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.