Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Mekanisme Asap Menyebabkan ISPA

Editor

Saroh mutaya

Suasana Komplek Stadion Utama Riau yang berselimut kabut asap di Pekanbaru, 18 Oktober 2015. Jarak pandang berkisar antara 50-800 meter. TEMPO/Riyan Nofitra
Suasana Komplek Stadion Utama Riau yang berselimut kabut asap di Pekanbaru, 18 Oktober 2015. Jarak pandang berkisar antara 50-800 meter. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli kesehatan telah menyatakan paparan asap sebagai salah satu penyebab seseorang terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). 

Namun, bagaimana mekanisme hingga penyakit itu muncul? Spesialis THT dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr Herlina Ida Haryaningsih, SpTHT, menjelaskan, sebagai salah satu bagian dari sistem pernafasan tubuh, hidung hingga bronkhus dilapisi sebuah membran mukosa bersilia dan di antaranya terdapat sel-sel goblet. 

 

Hal ini agar udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. 

 

"Hidung juga memiliki sistem pelindung dari partikel debu kasar dan bakteri, yakni rambut halus dalam rongga hidung, silia pada mukosa dan palut lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel-sel goblet," ujar Herlina dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat. 

 

Gerakan silia ini, kata dia, akan mendorong palut lendir ke belakang rongga hidung dan menuju faring. Herlina mengatakan, partikel pada debu atau asap akan melekat pada palut lendir dan partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan reflek bersin. 

 

Namun, bila partikel ini tidak keluar melalui reflek bersin, maka ia akan menempel pada mukosa hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung kena pajanan debu atau asap. Kondisi inilah yang akan menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi. 

 

“Peradangan akan merangsang keluarnya sekret berlebihan, hal ini merupakan media yang baik untuk tumbuhnya bakteri. Karena gerakan silia akan mendorong palut lendir ke belakang rongga hidung dan menuju faring, maka debu maupun bakteri dalam hidung akan bergerak menuju saluran pernafasan bawah," tutur Herlina. 

 

"Akibat paparan debu dan asap saluran pernafasan dapat mengalami penyempitan dan produksi lendir akan terus meningkat," tambah dia. 

 

Jika hal ini sudah terjadi, maka seseorang akan sulit bernafas hingga bakteri tidak bisa dikeluarkan, benda asing tertarik masuk ke saluran pernafasan dan terjadilah infeksi saluran pernafasan, salah satunya ISPA. 

 

Herlina mengatakan, ISPA lebih mudah terjadi karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/ virus dan lain-lain penyebab penyakit (agent), serta buruknya lingkungan (environment).

 

Penyakit ini akan menimbulkan gejala antara lain, hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa terhambat, batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit, kerap merasa kelelahan, dan tubuh merasa sakit. 

 

"Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul seperti kesulitan bernapas, demam tinggi dan menggigil, tingkat oksigen dalam darah rendah, kesadaran yang menurun bahkan pingsan," pungkas Herlina.

ANTARA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Sebuah helikopter membuat tetesan air di atas api di Hutan Nasional Angeles selama Kebakaran Bobcat di Los Angeles, California, AS, 17 September 2020. REUTERS/Ringo Chiu
Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California


Kebakaran Hutan di Aljazair Menewaskan 42 Orang

11 Agustus 2021

Orang-orang berusaha memadamkan api di provinsi pegunungan Tizi Ouzou, timur Aljir, Aljazair. 10 Agustus 2021. [REUTERS/Abdelaziz Boumzar]
Kebakaran Hutan di Aljazair Menewaskan 42 Orang

Kebakaran hutan di Aljazair menewaskan 42 orang pada Selasa, termasuk 25 tentara yang dikerahkan untuk membantu memadamkan api.


Berjibaku Lawan Kebakaran Hutan Yunani, Pemadam Selamatkan Situs Olimpiade Kuno

5 Agustus 2021

Petugas pemadam kebakaran berjalan saat api membesar saat kebakaran hutan di desa Rovies, di pulau Evia, Yunani, 4 Agustus 2021. [REUTERS/Costas Baltas]
Berjibaku Lawan Kebakaran Hutan Yunani, Pemadam Selamatkan Situs Olimpiade Kuno

Pemadam kebakaran memadamkan api di dekat situs Olimpiade kuno di Peloponnese barat saat kebakaran hutan Yunani berkobar untuk hari ketiga.


Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah Jadi Delapan Orang

2 Agustus 2021

Seorang petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di dekat Marmaris, Turki, 1 Agustus 2021. [REUTERS/Umit Bektas]
Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah Jadi Delapan Orang

Korban jiwa akibat kebakaran hutan di pantai selatan Turki naik menjadi 8 orang pada Ahad ketika damkar berupaya memadamkan api untuk hari kelima.


Dahsyatnya Kebakaran Hutan Australia Menyebabkan Langit Memerah

1 Januari 2020

Langit berwarna merah ketika kebakaran hutan terus mengamuk di Mallacoota, Victoria, Australia, 31 Desember 2019, dalam foto yang diperoleh dari media sosial. [Jonty Smith dari Melbourne / via REUTERS]
Dahsyatnya Kebakaran Hutan Australia Menyebabkan Langit Memerah

Kebakaran hutan yang mengepung Australia membuat langit di beberapa wilayah berwarna merah. Kebakaran telah menghancurkan 4 juta hektar lahan.


Padamkan Karhutla, Jokowi: Segala Usaha Sudah Dilakukan

17 September 2019

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri), usai menunaikan salat Istisqa untuk meminta hujan di Masjid Amrullah, Kompleks Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, 17 September 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Padamkan Karhutla, Jokowi: Segala Usaha Sudah Dilakukan

Meski pemerintah berupaya maksimal padamkan api karhutla, langkah terbaik tetap lah dengan mencegah agar titik api tidak semakin membesar.


2 Pekan Kena Asap, Begini Keluhan Warga Kalbar

17 September 2019

Sejumlah penumpang mengenakan masker di Bandara Supadio di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu, 15 September 2019. Sebanyak 19 penerbangan keberangkatan dan 18 penerbangan kedatangan yang dibatalkan Bandara Internasional Supadio Pontianak karena jarak pandang. ANTARA
2 Pekan Kena Asap, Begini Keluhan Warga Kalbar

Rendra berharap pemerintah mengatasi serangan asap secara efektif, caranya adalah tegas kepada perusahaan yang membakar lahan.


Sheila On 7 Batal Tampil di Pekanbaru karena Asap Kebakaran Hutan

15 September 2019

Sheila on 7. TABLOIDBINTANG.COM
Sheila On 7 Batal Tampil di Pekanbaru karena Asap Kebakaran Hutan

Sheila On 7 seharusnya menjadi bintang tamu utama acara Do Music Festival 2019 di Kota Pekanbaru pada Sabtu, 14 September 2019.


Sumatera Dikepung 1.211 Titik Panas, Jambi Paling Banyak

11 September 2019

Suasana Kota Pekanbaru yang diselimuti asap kebakaran hutan dan lahan pada Selasa (10/9/2019). (ANTARA/FB Anggoro)
Sumatera Dikepung 1.211 Titik Panas, Jambi Paling Banyak

BMKG mencatat ada 1.211 titik panas yang "mengepung" wilayah Sumatera yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan.


Kerugian Ekonomi Akibat Kebakaran Hutan Capai Ratusan Triliun

13 Agustus 2019

Dua petugas Manggala Agni Daops Pontianak menyemprotkan air di lokasi kebakaran lahan di Dusun Telayar, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Jumat 9 Agustus 2019. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mempawah Hermansyah menyatakan berdasarkan data per 9 Agustus bahwa kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mempawah telah mencapai 473 hektar. ANTARA FOTO/Rana Larasati
Kerugian Ekonomi Akibat Kebakaran Hutan Capai Ratusan Triliun

Jika ditotal, estimasi kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan bisa membengkak hingga Rp 221 triliun.