TEMPO.CO, Georgia - Terima kasih. Dua kata itu terbukti sakti dan bisa membantu melanggengkan pernikahan. Hal itu menurut penelitian University of Georgia yang dimuat dalam jurnal Personal Relationship.
"Kami menemukan bahwa mengapresiasi dan percaya pada pasangan secara langsung berpengaruh pada bagaimana perasaan Anda tentang pernikahan Anda," kata Ted Futris dari College of Family and Consumer Sciences University of Georgia, seperti dilansir Science Daily, Senin, 26 Oktober 2015.
Dalam studi itu, para peneliti melakukan survei melalui telepon terhadap 468 individu yang telah menikah. Mereka bertanya soal keuangan, komunikasi, dan apresiasi yang diungkapkan pasangan mereka.
Hasil studi menunjukkan ucapan terima kasih kepada pasangan ternyata merupakan prediktor paling konsisten kualitas sebuah pernikahan. Semakin sering dua kata sakti itu diucapkan, risiko perceraian pun bisa semakin ditekan.
"Ini memperlihatkan kekuatan 'terima kasih'. Sekalipun pasangan pernah merasakan masa-masa sulit, ucapan terima kasih bisa membantu menghasilkan kondisi yang positif," ujar ketua studi, Allen Barton.
Barton menuturkan, saat pasangan bertengkar, mereka cenderung kritis terhadap pasangannya, dan bahkan berpikir bercerai. Ucapan terima kasih, bagaimana pun, dapat menghentikan siklus ini.
Dua kata sakti itu bisa membantu pasangan mengatasi pola komunikasi yang buruk dalam hubungan mereka. "Semua pasangan pasti pernah berbeda pendapat. Dan saat tertekan, mereka cenderung lebih banyak berdebat. Namun yang membedakan ialah bukannya bagaimana mereka berdebat, tapi bagaimana mereka memperlakukan satu sama lain setiap hari," ucap Futris.
Ucapan terima kasih mengukur seberapa jauh individu merasa dihargai saat melakukan hal manis untuk pasangannya.
ANTARA