TEMPO.CO, Jakarta - Daging olahan ternyata berisiko menyebabkan kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyamakan daging olahan dengan rokok dan alkohol sebagai pemicu penyakit kelainan sel tersebut.
Laporan WHO untuk Penelitian Kanker (IARC) mengatakan daging olahan berada di peringkat satu karsinogen bersama dengan rokok dan alkohol. WHO menggolongkan daging olahan pada kategori satu penyebab kanker kolon dan rektum (bowel cancer).
Tidak hanya itu, daging merah juga menyebabkan kanker. IARC menggolongkan daging merah pada kelompo 2A. Artinya, dalam laporan itu dituliskan, daging merah kemungkinan menyebabkan kanker pada manusia.
IARC menyimpulkan mengkonsumsi 50 gram daging olahan setiap hari membuat Anda 18 persen berpeluang terkena kanker."Risiko kanker meningkat ketika seseorang menambah jumlah konsumsi daging olahan," kata Kepala Program IARC Kurt Straif.
Sontak, pengumuman IARC membuat kontroversi. Para pelaku industri daging olahan keberatan dituding sebagai biang kerok penyakit kanker. Terlebih, mereka menolak daging disamakan dengan rokok.
Peneliti dari Universitas Cardiff sekaligus Panel Pengawas Daging, Robert Pickad, beranggapan menghindari daging merah dalam pola makan bukanlah strategi tepat melawan kanker. "Prioritas utama pencegahan kanker tetap menghindari merokok, menjaga berat badan normal, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan," ujarnya seperti diberitakan The Guardian.
Temuan WHO itu tidak terlalu baru. Sebelumnya, Yayasan Penelitian Kanker Dunia menemukan daging olahan menimbulkan kanker. Mereka menyarankan warga untuk sesedikit mungkin mengkonsumsi sosis, daging babi, dan sapi. Mereka menyarankan konsumsi daging merah di bawah 500 gram per minggu.
Peneliti kanker dari Universitas Oxford, Tim Key, mengatakan ada cukup bukti hubungan antara kanker dan daging merah, serta olahan. "Penelitian Kanker di Inggris mendukung keputusan IARC. Ada bukti kuat untuk menggolongkan daging olahan sebagai penyebab kanker. Daging merah juga mungkin menyebabkan kanker," katanya.
THE GUARDIAN | GURUH RIYANTO