TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan zat pewarna alam terhadap produk mode baru menyentuh 10%.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan saat ini pengguna bahan pewarna alami pada industri mode baru berada di angka 10%. Namun, angkanya terus naik karena konsumen dan desainer mulai menyadari pentingnya menggunakan bahan alam demi keberlanjutan mode.
"Masih di bawah 10% yang gunakan pewarna alami. Tapi tumbuh terus," ujarnya dalam acara diskusi Sustainable Fashion, Senin (26 Oktober 2015).
Lebih lanjut, harga yang mahal memang harus dibayar konsumen demi mode yang berkelanjutan. Harga yang mahal akan mendorong lebih banyak perajin mendapat penghidupan yang lebih baik saat bekerja sama dengan desainer.
Dengan demikian, saat desainer bekerja sama perajin, menggunakan proses tradisional dan bahan-bahan ramah lingkungan produk yang dibeli memiliki nilai yang lebih tinggi. Saat kondisi ini terjadi, konsumen akan dihadapkan pada pilihan mendapat barang terbaik.
"Konsumen punya pilihan. Mau yang sebulan 10 atau dua tapi lebih aman. Tinggal konsumen yang pilih," katanya.