Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang Yogya Mainkan Kidung Tengah Pasar  

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
(Dari kiri) Seniman ketoprak Srimulat Tarzan, Josephine, George Sapulete, Tessy, Marwoto dan Kadir saat tampil dalam pementasan komedi Srimulat bertajuk Sulap Antibiotik di Jakarta, 12 Oktober 2014. ANTARA/Teresia May
(Dari kiri) Seniman ketoprak Srimulat Tarzan, Josephine, George Sapulete, Tessy, Marwoto dan Kadir saat tampil dalam pementasan komedi Srimulat bertajuk Sulap Antibiotik di Jakarta, 12 Oktober 2014. ANTARA/Teresia May
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pedagang dari 31 pasar tradisional di Kota Yogyakarta akan mencoba unjuk kebolehan dalam pementasan ketoprak berjudul "Kidung Tengah Pasar" pada Jumat, 30 Oktober 2015, di Pasar Ngasem.

"Akan ada 99 pemain yang sebagian besar berasal dari pedagang dari seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta, ditambah perwakilan dari Dinas Pengelolaan Pasar dan tidak lupa penampilan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebagai bintang tamu," kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, ide pementasan ketoprak oleh pedagang pasar tradisional tersebut muncul usai pelaksanaan pentas seni pedagang pasar tradisional yang digelar untuk memeriahkan ulang tahun ke-259 Kota Yogyakarta.

"Pedagang pasar itu tidak sekadar berurusan dengan jual beli di pasar saja, tetapi bisa diarahkan untuk ikut melestarikan budaya tradisional. Kegiatan ini juga semakin mempererat persaudaraan antara sesama pedagang dan pemerintah," katanya.

Pedagang pasar tradisional yang akan mementaskan ketoprak kemudian tergabung dalam sebuah paguyuban yaitu Kanca Makaryo (teman bekerja) yang kemudian disingkat menjadi Kamar.

Latihan ketoprak telah dilakukan sejak dua bulan lalu di Pasar Beringharjo dan kemudian dilakukan latihan di Plaza Pasar Ngasem untuk menyesuaikan dengan irama gamelan.

Sutradara Ketoprak Kidung Tengah Pasar, Nano Asmorondono mengatakan, seluruh pedagang sangat antusias meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi selama latihan, di antaranya waktu.

"Ada pedagang yang tiba-tiba minta izin menutup kiosnya di tengah-tengah latihan. Namun, kendala itu bisa diatasi setelah pedagang menentukan waktu latihan yang bisa disepakati bersama," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kesulitan pedagang dalam menghafalkan naskah juga menjadi kendala. "Banyak pedagang yang sekarang ingat, besoknya saat latihan sudah lupa. Namun, semangat mereka untuk pentas ini diakui sangat luar biasa," katanya.

Nano memastikan, tidak ada pemain ketoprak profesional yang terlibat dalam pementasan tersebut, bahkan tokoh utama dalam pentas ketoprak adalah ketua paguyuban pedagang di Pasar Terban sekaligus pedagang ayam, yaitu Margono. Ia akan memerankan tokoh Bupati Kabupaten Parang Wedang Kudho Smawi.

Sedangkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang akan tampil dalam pentas tersebut berperan sebagai warga yang memberikan saran kepada pemerintah mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Cerita Kidung Tengah Pasar berkutat pada kondisi Kabupaten Parang Wedang yang tidak kondusif akibat banyaknya aksi demonstrasi dan orang kepercayaan bupati yang diberi kepercayaan menyelidiki masalah justru menyalahgunakan kepercayaan yang ada.

Nano menyebut, tema cerita Kidung Tengah Pasar diilhami kenyataan bahwa pasar tradisional menyimpan kekayaan yang luar biasa, dan kondisi pasar mencerminkan budaya dari suatu daerah.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

6 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

21 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

41 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

47 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

49 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

52 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

54 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

56 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.