Ada beberapa contoh gestur yang dianggap sebagai ciri-ciri orang berbohong, misalnya mata yang tidak menatap lawan bicara, tangan yang menggaruk-garuk maupun suara yang gugup. Handoko mengatakan ciri-ciri seperti itu belum tentu menandakan seseorang sedang berbohong.
"Kita harus tahu kondisi netralnya seperti apa," kata dia. Ada orang yang dalam situasi netral memang terbiasa melakukan sesuatu yang dianggap sebagai ciri-ciri berbohong.
Bila seseorang melakukan sesuatu yang menyimpang dari kebiasaan netralnya, misalnya tiba-tiba tercekat dan menelan ludah padahal sebelumnya berbicara lancar, maka ada kemungkinan dia sedang merasa cemas, takut atau gugup.
3. Suara
Sama dengan gestur, menilai suara juga harus dibarengi dengan memahami latar belakang dari orang tersebut. Misalnya, suara marah orang Sunda atau Jawa tidak bisa disamakan dengan orang yang berasal dari Sumatera.
Keempat dan kelima adalah kata-kata verbal serta gaya bicara. Selain lima indikator itu, ada juga tes poligraf yang berfungsi untuk mengenali perubahan reaksi pada tubuh ketika berbohong, seperti berkeringat, denyut jantung lebih cepat, perubahan warna kulit menjadi lebih pucat dan tekanan darah lebih tinggi.
Handoko menambahkan ketika berbohong tubuh seseorang menjadi lebih kaku dan postur tubuh membungkuk.
ANTARA
Baca juga:
Wah, Mourinho Tak Jamin Chelsea Masuk 4 Besar, Akan Dipecat?
Jose Mourinho Terpuruk Gara-gara Wanita Cantik Ini?