INFO SEHAT - Penyakit katarak adalah kelainan yang terjadi pada lensa mata. Yaitu perubahan kejernihan lensa menjadi lebih keruh sampai akhirnya keruh total. Umumnya pasien katarak akan mengeluh penglihatan yang buram, seperti kurang bersih, seperti tertutup asap, penglihatan silau, hingga penglihatan double. Proses perjalanan penyakit katarak terjadi secara perlahan tanpa disertai rasa nyeri maupun mata merah. Sehingga seringkali pasien tidak menyadari telah menderita katarak sejak lama.
Kebutaan akibat katarak menduduki peringkat pertama di Indonesia. Dari 1.5persen angka kebutaan di Indonesia, 52 persen diantaranya karena katarak. Sehingga jika penduduk Indonesia mencapai 300 juta, 4,5 juta mengalami kebutaan dan 2,3 juta jiwa mengalami kebutaan katarak dan angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertambahan usia dan meningkatnya angka harapan hidup penduduk Indonesia.
Baca Juga:
Penyebab dan faktor risiko dari terjadinya katarak umumnya berhubungan dengan pertambahan usia, paparan ultraviolet, riwayat penyakit diabetes mellitus (DM), penggunaan obat-obat steroid, riwayat kecelakaan pada mata maupun riwayat operasi mata sebelumnya. Mudah dipahami jika angka kebutaan akibat katarak di Indonesia, yang secara geografis terletak di garis katulistiwa, sangat tinggi karena paparan ultraviolet yang melimpah. Angka tersebut ditambah dengan peningkatan jumlah kasus DM akibat pola makan dan aktifitas masyarakat yang kurang baik serta penggunaan obat-obatan steroid secara bebas untuk berbagai penyakit lain.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya katarak adalah dengan pola hidup sehat, menggunakan kacamata anti radiasi ultraviolet saat berkatifitas di luar ruangan serta mengkonsumsi obat dengan lebih selektif.
Namun jika sudah mengalami katarak, maka operasi katarak adalah satu-satunya jalan agar bisa melihat kembali tanpa gangguan. Dua jenis operasi katarak yang dikenal masyarakat saat ini adalah operasi katarak manual dengan jahitan dan operasi katarak phacoemulsifikasi (phaco = fakoemulsifikasi) yang tidak memerlukan jahitan.
Baca Juga:
Operasi katarak modern phacoemulsifikasi dikenal dengan istilah operasi katarak dengan laser. Istilah operasi katarak dengan laser kurang tepat, karena sesungguhnya proses operasinya adalah menghancurkan lensa katarak dengan getaran ultrasonik dan lensa diaspirasi dari dalam bola mata. Ukuran luka yang terjadi sangat kecil antara 1,8 – 2,75 mm sehingga tidak memerlukan jahitan untuk menutup luka. Lensa katarak yang sudah dibersihkan, kemudian diganti lensa buatan yang jernih, lesa tersebut didesain dengan sangat baik dan digunakan selama seumur hidup.
Operasi phacoemulsifikasi memberikan pemulihan penglihatan (visual recovery) yang cepat, tajam penglihatan pasca operasi yang predictable, serta bekas luka operasi yang nyaris tidak tampak.
Operasi katarak phaco memerlukan beberapa persiapan agar hasilnya memuaskan. Selain pemeriksaan laboratorium sederhana, diperlukan pemeriksaan biometry untuk menentukan ukuran lensa tanam yang digunakan. Pemeriksaan biometry yang akurat memberikan prediksi kekuatan refraksi pasca operasi yang baik.
Dengan semua keunggulan operasi katarak termasuk menyesuaikan ukuran kacamata pasca operasi, phacoemulsifikasi juga dapat menjadi pilihan bagi pasien-pasien dengan minus tinggi atau kacamata plus untuk menurunkan atau mengurangi ukuran kacamata.
Jangan ragu untuk mendiskusikan dengan dokter mata Anda, tentang pilihan tajam penglihatan yang dikehendaki sesuai aktifitas sehari-hari. Periksakan mata Anda sekarang, kami siap membantu Anda.
(dr. Amir Shidik, SpM (K) – RS Premier Jatinegara)