TEMPO.CO, Jeddah - Sebagian besar remaja Arab Saudi berusia antara 13 hingga 19 tahun menderita kegemukan dan kekurangan vitamin D. Mereka juga gemar mengisap tembakau, serta memanjakan diri dalam aktivitas berbahaya misalnya mengendarai mobil tidak mengenakan sabuk pengaman.
Kesimpulan tersebut, tulis sejumlah media Arab Saudi, diperoleh setelah hasil studi terhadap 12 ribu remaja dipimpin oleh Faida bin Saleh dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah di Riyadh.
Studi bertajuk "Generasi Kami" itu menyurvei remaja pria dan wanita di sejumlah sekolah di Kerajaan. Mereka diminta menjawab sejumlah pertanyaan mengenai 12 masalah kesehatan, termasuk status keluarga, gizi, keselamatan di jalan raya, merokok, intimidasi, kesehatan mental, dan akses terhadap layanan kesehatan.
Para peneliti juga bertanya kepada para remaja tersebut mengenai pemeriksaan kesehatan dan tes darah guna melihat apakah mereka terkena penyakit kronis dan kegemukan. Dari hasil penelitian itu ditemukan fakta bahwa 30 persen berat badan remaja Arab Saudi berlebihan dan kegendutan akibat suka melahap makanan yang tidak bergizi dan mengonsumsi dalam jumlah besar, termasuk senang menenggak minuman ringan.
Riset ini juga menemukan bahwa 95,6 persen remaja Saudi kekurangan vitamin D, 13,8 persen tidak mengenakan sabuk pengaman di atas mobil, dan 17,9 persen lainnya mengendarai mobil tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Peneliti mengungkapkan bahwa 20,8 persen para remaja itu mengalami kekerasan fisik di sekolah, 25 persen diintimidasi, 10 persen mengisap shisha, 16,5 persen menghirup lem, bensin, dan zat yang mirip, sedangkan 24 persen lainnya mengalami kesulitan mengakses layanan perawatan kesehatan.
Bin Saleh mengatakan, telah luas beredar asumsi bahwa orang-orang muda berusia antara 10 hingga 19 tahun adalah sehat, itu tidak betul. "Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa 70 persen kematian dini di kalangan orang tua akibat dari mempraktikan cara hidup sehat yang buruk di saat remaja."
ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN