Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivitas Fisik bagi Anak, Seberapa Pentingkah?  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Sejumlah anak bermain di cabang Lari gawang untuk anak dalam pelatihan atletik anak di Stadion Madya, Senayan Jakarta (11/10). 57 guru dan 80 murid mengikuti pelatihan yang merupakan kerjasama antara federasi Atletik Internasional (IAAF) dan Nestle yang bertujuan untuk mempromosikan olahraga atletik TEMPO/Seto Wardhana
Sejumlah anak bermain di cabang Lari gawang untuk anak dalam pelatihan atletik anak di Stadion Madya, Senayan Jakarta (11/10). 57 guru dan 80 murid mengikuti pelatihan yang merupakan kerjasama antara federasi Atletik Internasional (IAAF) dan Nestle yang bertujuan untuk mempromosikan olahraga atletik TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam terbitannya yang berjudul Global Health Risk: Mortality and Burden of Deases Attributable to Selected Major Risk menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik termasuk dalam atribut penyebab kematian peringkat keempat tertinggi setelah darah tinggi, diabetes, dan merokok. Karena itu, WHO merekomendasikan setidaknya orang dewasa harus melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari atau 150 menit setiap minggunya. Lalu, bagaimana dengan anak-anak?

Andi Kurniawan, dokter spesialis olahraga, menjelaskan, aktivitas fisik anak-anak sangat penting dan intensitasnya berbeda dengan orang dewasa. "Aktivitas fisik yang dilakukan anak-anak dua kali lebih lama dibanding orang dewasa, yaitu 60 menit sehari, karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan dan berkembang," kata dia dalam jumpa pers kampanye BRRRGERAK 30, di Jakarta, Selasa, 4 November 2015.

Dokter yang juga menjadi Advisor Gerakan Indonesia SeGar (Sehat dan Bugar) ini melanjutkan, aktivitas bergerak dengan intensitas tinggi seperti permainan-permainan yang melibatkan loncatan seperti loncat tali dan permainan lainnya akan meningkatkan puncak masa tulang anak. "Grafik itu akan masuk puncaknya pada saat anak memasuki pubertas. Jadi, ketika anak melakukan aktivitas lebih banyak maka risiko osteoporosisnya akan lebih kecil daripada yang tidak aktif," katanya.

Sayangnya, menurut penelitian, anak-anak hanya melakukan aktivitas 60 menit dalam satu minggu, yaitu ketika mereka sedang belajar olahraga atau penjaskes. Ia juga menyayangkan, kemajuan teknologi juga menjadi salah satu faktor mengapa anak-anak kini lebih senang diam. "Banyak main gadget, jadi enggak bergerak," tuturnya. Dulu, ia menilai, anak-anak lebih aktif dibandingkan dengan sekarang. "Dulu, ada pendidikan jasmani, senam SKJ juga ada, bahkan dilombakan saat Ebtanas."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andi mengatakan hal ini menjadi satu tantangan tersendiri bagi Gerakan Indonesia Segar untuk memberikan edukasi kepada salah satu elemen penting, yaitu dalam pilar pendidikan.

DINI TEJA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.