TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Muhammad Subuh mengatakan, berdasarkan data sistem kewaspadaan dini dan respons (SKDR), serta laporan surveilans terpadu penyakit kejadian luar biasa (STP KLB), ada enam penyakit yang perlu diantisipasi tahun depan.
“Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, arbovirosis seperti demam dan chikungunya, infeksi saluran pencernaan, penyakit zoonosa termasuk flu burung dan rabies, MERS, penyakit infeksi baru dan yang muncul kembali, serta keracunan pangan,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 9 November 2015.
Untuk menghadapi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, Subuh akan meningkatkan cakupan imunisasi baik rutin maupun tambahan. Selain itu, dilakukan pula pemilihan vaksin yang berkualitas dan penyiapan logistik vaksin, obat-obatan, alat kesehatan, kapasitas laboratorium dan penyediaan pendanaan, serta pelatihan Tim Gerak Cepat (TGC).
Pemerintah dalam menghadapi penyakit arbovirosis, kata dia, akan meningkatkan kewaspadaan dini dengan gerakan satu rumah satu jumantik. Penyiapan rumah sakit, obat, dan alat kesehatan juga menjadi perhatian pemerintah di tahun depan. Termasuk pula penyiapan logistik laboratorium, pendanaan, dan pelatihan TGC.
Penyakit yang berkaitan dengan infeksi saluran pencernaan akan dihadapi dengan peningkatan kewaspadaan dini dengan meningkatkan promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian, ujar Subuh, ada penguatan kerja sama lintas sektor untuk penyediaan air bersih, sanitasi total berbasis masyarakat, surveilans, dan komunikasi risiko.
Subuh mengungkapkan, untuk penyakit zoonosa akan diantisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan dini dengan pengendalian penyakit pada hewan. Untuk penyakit MERS dan infeksi lainnya, pemerintah, kata dia, akan menyiapkan rumah sakit rujukan yang mampu mencegah dan mengendalikan infeksi. Untuk penyakit akibat keracunan pangan, Subuh mengimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Sesuai komitmen nasional dan global, tahun 2020 ditargetkan eliminasi campak, rabies, kaki gajah, dan Indonesia bebas tuberkulosis pada tahun 2050,” kata dia.
DANANG FIRMANTO